Kita tak perlu meragukan ke Maha Kaya an Allah dengan membandingkan kedua hal tersebut secara membabi buta.
"Gaji bulanan yang saya terima hanya 500 ribu perbulan, bagaimana bisa saya harus menghidupi 5 anak dan istri, apalagi untuk infak, shodaqoh dan membiayai pendidikan mereka?!"
Ini satu dari sekian banyak contoh yang mungkin saja tanpa kita sadari pernah atau sering terucap dari lisan kita hingga tanpa sadar kita sendiri sedang bertindak seolah kita yang mencukupi kebutuhan keluarga kita, seolah kita yang menghidupi dan membuat keluarga kita tetap hidup, seolah gaji kita yang membiayai kebutuhan keluarga kita. Dan kita lupa, bahwa semua persangkaan kita itu sangat jauh dari kebenaran.
Iman itu yakin sepenuhnya tanpa kecuali. Lalu benarkah kita beriman?
Bukan kita yang memenuhi kebutuhan keluarga kita. Bukan gaji kita yang memenuhi kebutuhan keluarga kita. Bukan pekerjaan kita yang memenuhi kebutuhan keluarga kita. Bukan kita yang menghidupi keluarga kita.
Bukan pula setiap usaha kita...
Tapi Allah yang mencukupi kita dan keluarga kita. Allah yang memberi kita kehidupan dan memenuhi setiap kebutuhan kita.
Kita,
Berikrar tentang hidup kita yang hanya untuk Allah.. Di setiap helaan nafas kita, sholat kita, do'a-do'a kita, tapi disaat bersamaan kita membelakangiNya dengan kesombongan dan keragu-raguan kita.
Balananjeur pagi ini sangat cerah, subhanallah... Semoga setiap do'a, ikhtiar, dan apapun yang kita lakukan menjadi hujjah kita dihadapan Allah. Semoga Allah Ridho ...
Catatan ini ditulis pada tanggal 21 Oktober 2017,saya tulis ulang hari ini 21 Oktober 2021 jam 4.45 pagi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar