Sabtu, 16 Oktober 2021

Satu

Saya pernah tertarik cara orang lain dalam mendidik anak, bahkan cenderung membandingkan cara saya dan mereka hingga akhirnya saya merasa gagal; gagal menjadi ibu yang baik.

Itu membuat saya tidak bahagia.
Fokus pada orang lain termasuk cara orang lain membuat saya sibuk menyalahkan diri sendiri, itu membuat saya tidak bahagia.

Saya tidak suka situasi seperti itu, saya merasa bahwa saya harus menjadi ibu yang bahagia agar lahir anak-anak yang bahagia dan menjaga fitrahnya dengan baik. Saya harus menjadi ibu yang bahagia agar bisa melahirkan generasi yang Mukhlis, yang memegang teguh agama dan tidak mudah terombang-ambing rayuan dunia yang melenakan dan menipu.

Tapi, selama saya hanya disibukkan dengan cara orang lain,saya akan tetap fokus pada kekurangan diri saya sendiri karena itu saya memilih menepi dan mentadabburi Al Qur'an alih-alih belajar metode pengasuhan pada orang lain. 

Saya membaca kembali bagaimana Rasulullah shalallahu alaihi wasallam mendidik para sahabat. Bagaimana para ulama terlahir dan dari ibu yang seperti apa.

Saya menulikan telinga dan menutup mata rapat-rapat dari ilmu parenting yang tidak mengenal makna birrul waaliadain. 

#renungandefa
#catatandefa
#throwbackparentingdefa
#day1

Balananjeur, 1 Oktober 2021

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hhhh