Kriteria hidupnya adalah, Allah suka atau tidak, Allah Ridha atau tidak.
Gimana bisa melahirkan anak yang mencintai Allah kalau saya sendiri hanya melafal cinta tanpa aksi nyata, jangankan berkorban banyak untuk yang di cinta, bangun awal waktu buat munajat aja enggan. Apa benar saya bertekad membersamai anak untuk bersujud pada yang Maha Mencipta sedangkan sujud aja hanya sekilat. Apalagi tadabbur kalamullah, membaca seayat saja enggan-engganan padahal sudah berikrar, "Al Qur'anu dusturunaa."
Ashlih nafsaka! Perbaiki dirimu!
Ikat hatimu dan dekatkan dirimu pada DIA yang memberimu amanah. Kita tidak pernah tahu cara terbaik dalam mendidik anak agar tetap sesuai fitrah-Nya, yang bisa kita lakukan adalah memohon bimbinganNya dan yakin dengan apapun yang kan kita lakukan setelahnya. Yakin artinya tidak mudah menyalahkan diri ataupun mudah terombang-ambing.
Ashlih nafsaka, yashluh lakannaas!
#renungandefa
#catatandefa
#throwbackparentingdefa
#day3
#parenting
Balananjeur, 3 Oktober 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar