Tiba-tiba ingat kalau shalat teh biasanya sambil gendong anak, satu dalam gendongan, dua lagi tiba-tiba sudah nempel di punggung. Jadi harus melamakan waktu sujud biar anak-anak nggak terganggu.
Gimana kalau anaknya ngompol? Waktu itu saya tidak banyak berpikir bagaimana kalau dan bagaimana-bagaimana lainnya. Yang saya tahu waktu shalat sudah tiba dan saya tidak mau kehilangan keutamaan shalat di awal waktu jadi langsung ajak anak-anak buat wudhu dan shalat sama-sama.
Nah karena yang paling kecil (waktu itu Aufa, seterusnya de Olin, sebelumnya Quthb kecil dan Umar kecil juga) harus selalu digendong, kalau nggak digendong teh auto nangis nggak berhenti, mau nitip juga nitip sama siapa soalnya kami tinggal jauh dari saudara dan keluarga jadi cara termudah mah ya udah shalat nya sambil gendong bayi.
"Biarin we atuh nangis!" Nah saya juga nggak bisa mikir gitu, saya ingin shalat dengan tenang, saya belum cukup kuat apalagi khusyu untuk shalat diiringi tangisan bayi.
Oh ya tentang ngompol, Alhamdulillah biidznillah nggak pernah kejadian anak-anak ngompol waktu bundanya shalat. Biasanya sebelum wudhu dituntun buat pipis dulu, 'alaa kulli haal biidznillah Allah berikan kesempatan untuk melaksanakan shalat sambil menggendong 3 balita tanpa menangis ataupun ngompol.
"Nggak pakai pampers?" Saya ibu-ibu yang berpikir hemat 😅 Kalau mau beli pampers teh otaknya langsung berputar keras, "sepenting apa? Sebutuh apa? Trus nanti dibuangnya kemana? Bagaimana caranya? Bagaimana proses penguraian sampahnya? Bagaimana kalau jadi kebiasaan? Adakah kebutuhan lain yang harus lebih diutamakan? Bagaimana nanti pertanggungjawaban nya di hadapan Allah?" Banyak pisan tanya. Ribet banget kan? Terlalu serius kan? Iya, memang ribet dan terlalu serius sampai akhirnya nggak pernah jadi beli pampers ðŸ¤
'Alaa kulli haal, saya hanya ingin bersegera shalat dengan anak-anak bisa ikut belajar bersama saya.
#throwbackparentingdefa
#day17
#renungandefa
Balananjeur, 17 Oktober 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar