Saya tertegun mendengarnya, terlalu banyak orang yang mengatakan hal seperti itu...
Yang tanpa sadar membuat sekat yang tebal antara ibu mertua dan menantu perempuan justru fikirannya sendiri... Bukan keadaan ataupun posisi yang seringkali dijadikan kambing hitam atas sekat yang ada seperti itu.
Tidak sama?
Hmm...tentu saja sikap atau perlakuan itu tidak akan sama. Perhatian dan bahkan cinta itu tidaklah juga akan sama. Tapi bukan karena posisi sebagai menantu atau mertua yang membuat itu berbeda.
Tapi... Diri kita sendiri.
Rasa kita sendiri.
Pikiran kita sendiri,
Karakter kita sendiri
Dan... Keinginan kita sendiri yang membuatnya berbeda.
Ucapan, "mah, mau saya pijitin kakinya?" hal yang bisa dengan sangat mudah kita ucapkan dan lakukan pada ibu kita, sebenarnya bisa mudah pula kita ucapkan pada mertua kita.
Berkhidmat pada orang tua kita saat mereka sakit, sebenarnya bisa dengan mudah juga kita lakukan pada mertua kita.
Dan masih banyak hal lain yang semua hal itu tidak perlu membuat kita menghadirkan kata, "ah da beda kalau sama mertua mah."
Saya selalu teringat ucapan mamah saya, "ibu mertuamu nanti adalah ibumu. Seperti juga kau mencintai dan bersikap sopan santun pada ibumu, seperti itu juga yang harus kau lakukan pada ibu mertuamu nanti."
Salah satu nasihat yang mamah ucapkan jauh sebelum saya menikah itu akan selalu jadi pegangan saya, "she is your mother, too."
Saya tidak tahu seperti apa saya dalam pandangan mertua saya.. Seperti saya juga tidak pernah tahu atau berusaha untuk tahu bagaimana saya dalam pandangan orang lain.
Saya hanya ingin dan akan tetap berusaha melakukan hal yang saya yakini kebaikan dan kebenarannya. Semoga Allah Ridho...
28 November 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar