Laa ba'sa bih, ikhtiar untuk pulih insyaAllah.
*****
[30/11 07.22] Sahabat Fillah yang dimuliakan Allah. Kalau sakit sudah menyerang tubuh, seringnya sulit untuk membuatnya bugar kembali karena itu benarlah kiranya bahwa menjaga lebih baik daripada mengobati. Dan ini pesan saya bagi anda, jaga kesehatan anda baik-baik.. sebaik yang anda bisa. Namun tetaplah berserah diri kepada Allah .. jangan karena fokus menjaga kesehatan sampai lupa untuk apa kita menjaga kesehatan. Untuk apa Kitu? Untuk Allah, semuanya lillahi ta'ala.. kalau lillahi ta'ala mah ada aturannya. That is harus dengan sesuatu yang halal dan thayyib.. nah kan enak kalau lillah mah, sehatnya bersyukur, sakitnya bersabar. Sehat jadi ibadah, sakitpun jadi ibadah. 'alaa kulli haal.. semoga Allah karuniakan hidup yang dalam Ridha dan Maghrib Nya lalu kelak kita kembali dalam keadaan nafsul muthmainnah yang pergi ke roodiyatan mardhiyyah.
*****
[30/11 07.36] Kepalanya masih terasa berat, sudah minum obat, sudah ODOJ, sudah opsih, sudah nyuci piring, sepertinya kantuk efek obat mulai melanda.. it's time to bismika Allohumma Ahya wa amuut..
Saya tidak lagi khawatir sendirian di rumah, kan ada Allah, kenapa harus khawatir?
(Dalam rangka meluap si 20 rb kata 😅)
*****
[30/11 09.30] Sewaktu jadi ibu para balita mah nggak tahu rasanya tidur jam segini atau tidur siang, tidur di malam hari juga .. semua yang punya balita pasti faham. Qodarullah setelah anak-anak disibukkan dengan tholabul ilm di sekolah mereka masing-masing, Allah berikan kesempatan untuk tidur jam segini atau siang hari meski dalam kondisi sakit. Ada rasa kehilangan yang sangat, adaptasi juga masih terasa , "ini teh gimana?" Tapi insyaAllah jemari akan senantiasa terangkat memohon agar DIA berkahi dan mudahkan segala urusan anak-anak yang kini tak lagi dalam jarak pandang. Duhai hati ibu...
*****
[30/11 12.45] Teringat waktu Aa masih di pondok, padahal pondoknya terbilang dekat tapi ibu ini tiap hari nangis inget Aa, "Aa makan sama apa? Bagaimana perasaan Aa? Apa Aa baik-baik saja?" Dll..banyak deh yang bikin hati ibu berisik. Seneng banget setiap hari Kamis Jum'at teh soalnya Aa pulang. Kepergian anak laki-laki atau perempuan memiliki cerita air mata yang sama buat ibu, tapi air matanya bukan air mata tidak ikhlas, hanya hati ibu saja yang memang desainnya mudah nangis inget anak. Sekarang pun sama, apalagi tiap waktu makan sama menjelang tidur, "Aa Quthb sudah makan atau belum? Makan sama apa? Lagi ngapain?" Ingatan yang sama juga berlaku untuk adiknya, "adakah yang sedang ingin teteh ceritakan ke ummi? Bagaimana perasaannya?" Perempuan kan identik dengan cerita nya. Pada Aa pun sama, "bagaimana perasaan Aa hari ini ya?" Meski usianya sudah 18 tahun, tapi dalam pandangan ibu tetap saja dia anak kecilnya yang akan selalu dikhawatirkannya.. dal do'a nya.Sehat-sehat yaa Aa Quthb sareung teteh Aufa.Ummi sayang kalian
*****
[30/11 13.00] Saya bilang sama Akang kalau saya berusaha keras untuk kembali pulih. Alasannya karena pernah saat itu saya nangis haus tapi tidak bisa beranjak dari tempat tidur, bergerak sedikit saja rasanya sakit luar biasa. Jadi hanya nangis sambil mengadu, "ya Allah haus." Dirumah tak ada siapapun kecuali saya sendirian berbaring di sudut ruang sambil nangis, berharap ada yang datang menyodorkan segelas air penawar dahaga. Namun Allah berkehendak lain, sekian jam tak ada yang datang sampai terpikir, "oh well, i am alone." Tapi tetap punya keyakinan buat nggak berduka soalnya saatnya pasti berlalu. Setelah sekian jam menunggu Alhamdulillah de Olin pulang dan menghampiriku dengan segelas air minum dan sepiring nasi dengan Pepes ayam. Padahal saya nggak minta, "de Olin tiba-tiba ingat, bagaimana kalau ummi lapar dan haus. De Olin juga ingat kan ummi nggak bisa ngambil sendiri, trus Abi juga sudah beliin pepes buat ummi. Ummi, sepertinya Allah yang mengingatkan de Olin yaa." MasyaAllah... Thats why saya berusaha lebih keras
*****
[30/11 16.44] Alhamdulillah tadi bisa jalan-jalan ke sukamantri trus pulang lewat belakang toko jadi, jadinya nguir.. just pengen jalan-jalan mumpung sehat, mumpung cuaca mendukung. Ada kesempatan teh dimanfaatkan buat menjejak sama membeli kenangan, hey membeli kenangan itu bukan membeli materi tapi menjejak kebersamaan. Ada yang ingin saya bicarakan berdua dengan Kakang dan saya memilih membicarakannya saat berkendara, eh saat dibonceng. Pulangnya qodarullah kehujanan. Karena masih khawatir dengan fisik yang sedang mudah down jadi langsung nyari tempat berteduh, pakai jaket juga sampai 2 khawatir kena angin. Kerudung 2 lapis tambah jas hujan.. like a baby 😅 kami berteduh di sebuah bengkel didaerah sukarasa, masih dengan agenda ngobrol.. perempuan itu memiliki banyak kata untuk disampaikan 😅 Alhamdulillah karena diperjalanan jadi Akang nggak sampai nundutan dengerin istrinya cerita banyak, malah menimpali dengan gayanya yang kadang agak lebay, "ya Allah bagaimana istriku? Kasihan sekali istriku." Tapi saya menyukainya 😅
Balananjeur, Selasa, 30 November 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar