Apa hobby mu??
Hobby saya.. ...hmmm, ari hobby teh aktivitas favorit kaan? Kalau hobby diartikan seperti itu, hobby saya adalah menulis.
Saya suka aktivitas itu. Meski tulisannya tak secantik tulisan para penulis beken, meski miskin kosa kata, meski memakai bahasa gado-gado, meski tak sesuai eyd, meski.....hiii...seu2r pisan kakirang but i dont care, saya hanya suka menulis.
Saya suka menulis apa saja yang ingin saya tulis yg tiba-tiba terbersit dibenak saya tanpa harus terpaku pada tanggapan orang atas tulisan saya. Saya hanya suka menulis.
Dan begitulah memang setiap hobby dilalui, isnt it?
Apakah saya pantas atau tidak pantas disebut penulis, saya tidak pernah menghawatirkan hal itu. Saya hanya hawatir tak bisa memanfaatkan kesempatan untuk menjadi orang yg bermanfaat sesuai kapasitas saya.. Dengan apa yang saya bisa, pun dgn sedikit tulisan yang mungkin saja belum layak dianggap tulisan yg baik.
Lho kok jadi negative thinking?? Hee...bukan negative thinking, hanya sedang membaca diri saja, sambil terus dan terus berusaha memperbaiki kualitas, biidznillah insyaalloh.
Dulu saya fikir, menulis itu untuk mengukir kenangan, memberi kenangan pada mereka yg kita tinggalkan saat kita pergi pada asal kita. Mungkin karena kondisi kesehatan yang waktu itu sedang diuji membuat emutan jadi agak melllow...
Tp kini saya menyadari bahwa kondisi fisik tidak boleh dijadikan kambing hitam untuk mengerdilkan arti menulis itu sendiri.
Dan tidak ada yang lebih membuat hidup terasa lebih hidup (baca: semangat dan bermakna) saat Alloh menganugerahkan rizki sakit, kecuali saat hati kita mampu menerima apapun kehendakNya sebagai bagian dari perjalanan kehidupan yang harus kita lalui sampai saat kita harus kembali kepadaNya.
Menerima bukan berarti kita pasif dari ikhtiar, ikhtiar yang sesuai tuntunan syari'at tentunya. Bukan sekedar mengatakan,"ok fine,saya terima kondisi saya. Da mau gimana lagi?!"
Kondisi seperti apapun bukanlah alasan bagi kita berhenti bertasbih, berkarya dan berharap.
Berkarya seperti apa? Sesuai kemampuan kita. Kata bu adjeng ketua gema annas oge, kita berdakwah sesuai kemampuan kita. Bukankah karya kita adalah dakwah kita????
Menulis bukan hanya sekedar mengukir kenangan, ataupun curhat dan menggapai sesuatu yg hanya bisa kita gapai lewat tulisan kita.
Menulis adalah juga menorehkan sejarah, amar ma'ruf nahyi munkar kita.... Dan lain sebagainya yang pasti banyak tersebar definisinya sesuai pribadi penulisnya.
Menulis adalah kita. Ketika menulis,dalam bentuk apapun, Kita seperti sedang memperkenalkan diri kita yang sebenarnya..Tak ada kebohongan, karena Sulit sekali berbohong dengan tulisan. Percayalah sesuatu yang datangnya dari hati akan sampai ke hati.
30 November 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar