Rabu, 24 November 2021

Sakit Lagi (Masih day 1)

[24/11 16.15] 

Sedang berpikir tentang menerbitkan minimal 7 buku tea, mikir aja kira-kira apa yang pengen banget dibuat buku. Maksudnya warisan jejak seperti apa yang kiranya bisa menjadi amal jariyah bahkan meski saya sudah berbalut tanah. Saat mikir teh tubuh tidak berhenti merespon, MasyaAllah luar biasa sakitnya. Lalu saya katakan pada tubuh saya sendiri, " come on, kita tidak sedang memikirkan sesuatu yang enggak-enggak, aku juga pengen atuh punya amal jariyah. Bekerjasamalah, please! Aku nggak mau hidup yang sekedar numpang nama." Berlebihan banget ya but kadang ngasih motivasi buat diri sendiri teh sok butuh kalimat seperti ini, qodarullah hari ini belum berlaku dan doa tetap menjadi senjata. Bukan senjata pamungkas tapi senjata utama, "Robbana.. dzolamna anfusana wailam taghfirlanaa watarhamnaa lanakuunanna minalkhooshirin." Masih mikir buku apa ya, tapi tiba-tiba ingat, nggak apa-apa kalau sampai tdk mewariskan buku sendiri juga.saya kok yakin kalau suatu saat anak-anak akan menuliskan kembali yg sudah saya tulis

**********

[24/11 18.27] 

Adik Umar bilang, "sambil berbaring saja, Mi!" Padahal memang ada rukshoh tapi merasa masih mampu sambil duduk, berdiri mah benar-benar nggak kuat. Tadi pagi mah waktu jalan kaki mau periksa teh nggak kuat buat nggak nangis, kebayang nggak bibir tetap senyum tapi air mata berisik berjatuhan? Hee begitulah, saya yang tidak ingin orang melihat saya sakit (meski suka berbagi kabar sakit) tapi mata tetap tidak sanggup berbohong. Kondisi seperti ini pernah terjadi sekitar bulan februari 2019, waktu itu teteh Aufa masih dalam tahapan seleksi. Selama ini kalau berdoa minta yang terbaik dari Allah, hari itu doanya ditambah, "ya Allah loloskan Aufa dan berkahi serta rahmati ia disana! Lindungi ia dan muliakan ia dengan ilmu!" Saya masih ingat doa itu terucap saat saya sedang sangat sakit sebelum adzan Maghrib, denger teteh Aufa lagi nyuci piring, nyuci baju, lalu masak dan beres-beres hati saya tdk tega,jd saya berdoa untuk lolosnya teteh.Lafal dia yang tidak pernah ditautkan kecuali hari itu. Kini sakit itu kembali

**********

[24/11 18.37] 

Menjelang Maghrib tadi ngobrol sama dik Umar tentang ajal, "mati itu tidak memandang sakit atau tua. Tapi perkara waktu, jatah hidup sudah habis, jatah rezekinya memang sudah selesai. Tapi tetap saja merasa kehilangan saat tahu ada yang pergi padahal nggak kenal." Nah ummi merasa kembali diingatkan, kadang setiap mulai sakit lagi yang diingat teh kematian.. bukan pesimis sih, sebenarnya hanya berusaha optimis menyiapkan waktu kematian dan berdoa agar meninggal dalam keadaan terbaik. Tapi saya lupa setiap kali membahas itu ada hati yang terluka, seharusnya saya hanya membahas mimpi dan termasuk mimpi untuk berkumpul kembali di syurga Allah. Kalau membicarakan perpisahan mah katanya ngrasa ada yang tingnyaraut dalam hati, sakit sebelum benar-benar kehilangan itu lebih menyakitkan katanya. Padahal niatnya agar kita semua lebih bersiap. Ibu ini cerita terus ya? Hahaha.. maksudnya mengalihkan rasa sih. Kebetulan penghuni rumah sedang kajian.


**********

20.15

De Olin tadi ikut kajian sama Abi, biasanya kita berangkat bertiga ya Nak.

Kelam? Tidak, hidup juga tidak melulu soal dua warna hitam atau putih, cerah atau kelam. Lha ini muqoddimah apa πŸ€”πŸ˜… Well, yang mau saya ceritakan adalah obat pereda sakit. Bukan berarti nggak mau sabar dengan rasa sakit sampai minum analgesik tapi ada kesempatan minum pereda sakitmah ya udah dinikmati, jadi pas mulai berkurang sakitnya bisa beribadah dengan lebih tenang. Tadi malam coba pakai Paracetamol tapi tetap sakit sampai semalaman nggak bisa tidur, pindah kamar hanya agar kalau nangis tidak sampai membangunkan seisi rumah. Pagi-pagi baru minum analgesik, Alhamdulillah bisa tidur. Siangnya tetap sakit, untuk mengurangi dan mengalihkan sakit teh nyimak tilawah sambil nulis. Masih sakit, tetap nyimak tilawah. Tidak juga berkurang? Tetap nyimak tilawah sambil nulis di blog bagaimana sakitnya, Alhamdulillah berkurang. Ba'da Magrib minum analgesik lagi, Alhamdulillah sekarang mulai berkurang sakitnya. Hanya ada sedikit nyanyautan sama demam, ya tiba-tiba sj demam mungkin reaksi tubuh nahan sakit.Allahu a'lam😍

Balananjeur, Rabu, 24 November 2021

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hhhh