Selasa, 23 November 2021

Sakit Lagi (day 1)

Kalau ke RS paling dikasih 3 resep obat, jujur saja lumayan berat minum obat teh soalnya langsung mual muntah.. tapi yaa dinikmati saja dulu. Kali ini apa? Kali ini ada radang di lambung dan usus halus jadi rasanya murilit pisan, persis waktu pulang dari Pangandaran kemaren. Cuma waktu kemarenmah ada gejala teh langsung aware ambil jeda buat istirahat. Kali ini merasa akan baik-baik saja jadi tetap beraktivitas seperti biasa, alasan lain mungkin karena kemaren teh belum benar-benar sembuh trus karena merasa sudah baikan jadi kayak kuda kaluar Tina gedogan, semua yang nggak bisa dilakukan waktu sakitteh dihantam semuanya. Ngrasa enak soalnya ngrasa sudah sehat lagi, namun saya keliru, kambuh ternyata akan jauh lebih sakit. Oh iya saya lupa... Yang terasa jauh lebih sakit dari sebelumnya, sekarang mah gerak sedikit sakit, mikir atau feel not comfortable langsung sakit. Seperti tadi pas tahu ada kabar kelakuan negatif remaja di Pagerageung yang langsung masuk news di Priangan timur, langsung sakit MasyaAllah.

Karena tadi periksa nya di mantri kampung, obat nya sebanyak ini. Jadi inget, dulu mah dikasih obat teh sampai 7 macam atau 6 macam. Jangan tanya itu obat apa 😁 sekarang mah nggak sebanyak dulu, tapi tetap saja beres minum 1 obat teh langsung ambil posisi tidur telentang biar nggak sampai muntah, begitu seterusnya sampai obat habis. Ini ikhtiar ya sahabat, jangan saling memperdebatkan cara ikhtiar orang lain selama tidak keluar dari koridor yang diperbolehkan syariat mah. Kita tidak pernah tahu bagaimana mereka bertahan dalam sakitnya.. oh ya by the way about sakit, banyak banget hikmahnya diantaranya insyaAllah berusaha lebih dekat sama Allah dan banyak-banyak dzikrullah. Why? Sudah bukan rahasia umum kalau sakit membuat kita ingat mati, seolah jarak dengan kematian itu jauh lebih dekat meski kematian bukan dikhususkan buat orang yang sakit tapi untuk setiap yang bernyawa, Kullu nafsin daaiqotul mauuut. Daripada menangisi lebih baik cari peluang tetap produktif sesuai kapasitas diri dan syukuri!
Mengetahui sakit yang dirasakan diseputar pencernaan, gadis kecil ini membelikan Yakult, MasyaAllah sungguh inisiatif dan perhatian yang baik dan saya insyaAllah sangat mengapresiasinya, mengapresiasi usahanya. Setelah tadi pagi membantu Ayah merecoki pekerjaan.. hmm kali ini ayah membantu memasakkan nasi, nasinya super lembek karena menyesuaikan dengan kondisi pencernaan saya. Lalu mencucikan pakaian dan menjemurnya, menyusul dik Umar di Banjarsari karena motornya mogok, terakhir menyiapkan makanan untukku dan menemani hingga saya kembali tertidur. Setelah de Olin pulang, Ayah bergegas berangkat ke sekolah karena ada jadwal mengajar, menitipkan yang sedang tertidur pada putri bungsunya dan terutama pada Allah yang maha melindungi. Tadinya saya bilang mau ke rumah mamah kalau tidak ada siapa-siapa di sini mah, saya takut sendirian saat sakit. Kadang terpikir kalau ternyata jatah usia habis trus tidak ada yang menalqinkan atau nggak ada yang tahu atau ah entahlah ini sepertinya ketakutan yang umum ya 🥺

Jam 4 nanti jadwal kajian, saya sangat ingin menghadirinya. Jadwalnya di sukaresik dekat mie ayam Kubang, oh hey saya ingin datang bukan karena ada tukang mie ayam tapi karena saya senang dinmajlis ilmu itu. Banyak hal dibahas terutama tentang problematika ummat dan menilik sejarah bagaimana penyelesaian hal itu dimasa lalu karena sejatinya sejarah itu berulang. Jadi kita bisa belajar dari kondisi umat terdahulu dan tentu menyesuaikan dengan zaman yang sedang berlaku. Saya senang di majlis itu dan biasanya meski datang dalam kondisi sakit pulangnya langsung segar bugar karena merasa senang. Saya memang pipilih saat bermajlis, jika didalamnya membuat saya tidak nyaman mah saya tidak suka berpikir lama untuk memilih get out dari majlis. Patokannya nyaman? Oh bukan, tapi apa saja yang biasa dibahas disana. Nyaman or tidakmah hanya dampak dari bahasan saja 😁

Untuk apa saya menuliskan dan membagikannya? Ada yang tahu kenapa? Saya pernah menuliskan ini, bahwa menulis salah satu cara saya menyimpan jejak kisah, menulis juga mengurai sakit, tulisan kita adalah warisan kita untuk anak cucu. Bahkan sakit sekalipun nggak masalah saat itu ditulis atau dibagikan.. jangan berharap orang percaya tujuan kita karena tidak sedikit orang yang berpikir negatif tentang cara kita menuangkan rasa,asa pun opini dan pengalaman dalam tulisan. Nggak apa-apa, kita tidak sedang mencari penilaian ataupun apa kata orang, kalau kita yakin maka lakukan saja! But, satu hal yang paling dikhawatirkan, thats About niat. Niat itu bukan saat kita merasa ikhlas karena Allah karena kita nggak pernah tahu kita sudah ikhlas atau belum, niat kita sudah lurus lillahi ta'ala atau belum. Kalau kita ingin melakukan sesuatu trus nggak jadi karena takut riya' atau semacamnya, itu juga riya' yang sebenarnya..jadi yang perlu kita lakukan adalah; lakukan dan luruskan niat, semoga Allah membimbing hati kita.

Balananjeur, Kamis, 24 November 2021.
12.08 Siang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hhhh