"Nusantara? Sebentar-sebentar, pembangunan ibu kota teh jadi? Dalam kondisi seperti ini?"
Saya memang sudah lama tidak update berita terkait pembangunan ibu kota 'baru' jadi agak heran juga mengingat sitkon akhir-akhir ini yang menurut saya mah, "jangankan mikirin urusan seperti itu, memikirkan kebutuhan anak-anak saja sudah cukup menguras pikiran."
But, bukan itu intinya. Bukan karena sibuk memikirkan kebutuhan dan urusan anak-anak jadi abai terhadap hal-hal lainnya, bukan seperti itu. Namun saat kondisi sulit dan serba pas-pasan, apa sih yang akan dilakukan seorang ibu yang saat itu misalkan sedang membangun rumah (padahal sudah punya rumah yang sedang ditempati) terus pada saat bersamaan anaknya sakit, apa yang akan didahulukan; mengurus anak yang sakit ataukah membereskan rumah?
Oke, mungkin bisa dilakukan secara bersamaan, tapi kalau kondisi ekonominya ternyata hanya cukup untuk satu hal saja, apa yang akan didahulukan? apa yang akan diprioritaskan? apakah menyelesaikan pembangunan rumah ataukah fokus mengobati anak yang sakit?
Tapi kan kondisi ekonominya memungkinkan? kita serba berkecukupan bahkan berlebih? oke, mungkin kita serba berkecukupan dan memiliki ekonomi yang menurut orang unlimited. Tapi yakin niiih saat pikiran kita terbagi kepada dua hal (yang keduanya butuh perhatian besar) kita akan benar-benar bersikap adil dan tahu prioritas? Dari dua hal tersebut tetap ada yang harus diprioritaskan, kaan. Apakah dibenarkan saat anak kita sedang membutuhkan perhatian dari kita namun kita membaginya dengan sesuatu yang sebenarnya bisa kita tunda?
Well, here it is Ibu Sebenarnya Harus Bagaimana?
Menjadi Ibu teh sebenarnya harus bagaimana? Setiap orang akan memiliki jawabannya masing-masing namun yang pasti saya yakin bahwa kita akan sepakat tentang prinsip skala prioritas saat membersamai anak.
Ibu harus memiliki skala prioritas, mana yang harus lebih didahulukan: apakah mendahulukan cucian ataukah menemani anak yang sedang ingin bermain bersama ibu? Apakah membangun rumah lagi (padahal sudah punya rumah yang sedang ditinggali) ataukah biaya pendidikan anak? apakah renovasi rumah ataukah biaya kesehatan anak? setiap orang tentu memiliki hak untuk memutuskan apa yang lebih prioritas, tapi sebagai ibu harusnyalah fokus utama kita adalah anak.
"Ya terserah aku donk! Uang uangku, anak anak aku, kenapa anda yang repot ngatur-ngatur?!" Ya terserah juga sih, eh tapi jangan kepedean gitu, anak ataupun uang itu bukan milik anda. Hanya karena anda yang mencarinya bukan berarti itu milik anda, Allah menitipkannya pada anda. Suatu saat Allah akan mengambilnya kembali dan anda harus mempertanggungjawabkannya. So, please deh ...
Sebagai ibu, prioritas nya adalah anak dulu, baru cucian. Anak dulu, baru renovasi rumah. "Tapi kan nyuci juga demi anak-anak, biar bajunya bersih. Renovasi rumah juga kan buat anak-anak biar rumahnya nyaman!" MasyaAllah anda benar, semua itu buat anak-anak juga.. namun sesuatu yang masih bisa ditunda tak boleh menjebak untuk lebih dahulu ditunaikan dibanding kebutuhan anak yang lebih mendesak misal anak nangis minta digendong karena sakit sedangkan cucian numpuk, temani anak saja dulu, insyaAllah Allah akan berikan keleluasaan untuk mencuci pada waktunya.
Well...
Balananjeur, Selasa, 18 Januari 2022
(Kembali telat sehari ngpostnya 🤭)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar