Senin, 10 Januari 2022

:: Mencukur/Menggunduli Rambut Bayi ::

Tepat di hari ketujuh sulung lahir, tukang cukur yang kami minta untuk mencukur bayi kami tak juga datang. Saya ingin sulung di cukur tepat di hari ke tujuh (dengan memakai hitungan jam) sejak dia di lahirkan. 

Hampir satu jam menunggu, belum ada tanda-tanda kedatangan c akang cukur, "mungkin dia sedang ada keperluan mendesak lainnya." fikir saya waktu itu.

Karena saya kurang suka menunggu (that time), saya akhirnya ambil alat pencukur kumis punya kakang, saya tutup pintu kamar (biar nggak heboh :D ), lalu saya cukur sulung dengan tangan yang gemetaran hingga semua rambut yang menempel di kulit kepalanya beralih ke plastik yang sudah di persiapkan.

Ada beberapa rambut yang belum 'dibersihkan' karena gemetar membuat pekerjaan tidak tuntas dengan baik sesuai harapan. Sungguh, itu pengalaman pertama saya mencukur... Bayi 7 hari pula. 

Sesaat setelah saya beres mencukur, mamah mengetuk pintu kamar dan memberitahukan kalau akang tukang cukur sudah datang. Dan alangkah terkejutnya mamah saat melihat cucu barunya sudah plontos, "ku saha ieu?" tanyanya heran.

Saya perlihatkan gillete yang saya gunakan untuk mencukur serta rambut hasil cukurnya, "nanti, kang Wawan bagean nimbang ieu. Mana kang Nana na (yang mau nyukur)? Ieu wae kantun ngarapikeun sisana! "

Kuserahkan Quthb kecil pada mamah untuk di bersihkan sisa rambut di kepalanya oleh pencukur. Agar lebih rapi, dan timbangan rambutnya benar-benar sesuai yang ada padanya.

Mamah masih gogodeg dan terdengar berbincang tentang itu pada c akang dan orang-orang yang berada di luar kamar. Heboh menghampiri rumah mamah pagi itu... Dan yang membuat heboh, kembali berbaring lemah dan pucat karena duduk terlalu lama (setiap persalinan, saya melalui masa pemulihan yang agak lama ).

Setelah selesai, barulah rambutnya di timbang, lalu di uangkan sesuai harga perak dan membagikan uang tersebut.

Dan agenda mencukur bayi di hari ke tujuh, terus berlangsung di setiap kelahiran. Kelahiran Umar, Aufa, lalu Olin.. Alhamdulillah tangan sudah tak lagi gemetar seperti pertama kali mencukur bayi...
Dan seperti biasa, tukang cukur tinggal membereskan sisanya.

******

Dari Samurah bin Jundub bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata,

ﻛُﻞُّ ﻏُﻼَﻡٍ ﺭَﻫِﻴﻨَﺔٌ ﺑِﻌَﻘِﻴﻘَﺘِﻪِ ﺗُﺬْﺑَﺢُ ﻋَﻨْﻪُ ﻳَﻮْﻡَ ﺳَﺎﺑِﻌِﻪِ ﻭَﻳُﺤْﻠَﻖُ ﻭَﻳُﺴَﻤَّﻰ

“ Setiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya, disembelihkan untuknya pada hari ketujuhnya, digundul rambutnya dan diberi nama .” 
(HR. Abu Daud no. 2838, An Nasai no. 4220, Ibnu Majah no.3165, Ahmad 5/12. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Dari Ali bin Abi Thalib ia berkata, yang artinya, "Rasulullah shalallahu alaihi wasallam mengakikahi Hasan dengan seekor kambing. Kemudian beliau bersabda, "Wahai Fatimah, gundullah rambutnya lalu sedekahkanlah perak seberat rambutnya." Ali berkata, "Aku kemudian menimbang rambutnya dan beratnya sekedar uang satu dirham atau sebagainya." (HR Tirmidzi no 1519. Abu Isa berkata;"Hadits ini derajatnya Hasan Gharib dan sanadnya tidak bersambung. Dan Abu Ja'far Muhammad bin Ali  bin Al Husain belum pernah bertemu dengan Ali bin Abi Thalib." Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini telah diwasholkan/disambungkan oleh Al Hakim. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini Hasan. Lihat Al Irwa' 1175)


22 maret 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hhhh