Minggu, 20 Februari 2022

Day 51

Random curcol 😅

1.
Mungkin dengan liwet mah 2 Jundullah yang qodarullah sedang di uji sakit mau makan. Hee.. MasyaAllah Aamiin yaa Allah 🤲 beberapa hari ini keduanya kesulitan menelan makanan; pahit dan langsung muntah. Bahkan minum juga membutuhkan perjuangan yang tidak sedikit. Pagi ini saya membuatkan rebusan bunga Telang yang dicampur kunyit, jahe, serai dan habbatussauda lalu di tambah gula merah. Semoga bisa mengurangi sakit mereka . Aa berusaha keras untuk segera sembuh apalagi riwayat sakitnya biasanya tidak lama, dengan istirahat biasanya cukup untuk memulihkan kondisi. Abi kembali demam, minum pun harus dibantu sampai de Olin berkomentar, "Abi kok jadi manja ya?" 😅 Laa ba'sa thohuurun Aa dan Abi, insyaAllah. Do'akan agar Allah berikan ummi kesehatan dan kekuatan untuk membersamai kalian ya 🥰



2.
Sambil menemani Aa dan Abi yang qodarullah belum mau masuk makanan, saya duduk di ruang tamu; mengkhatamkan juz 30 , menulis jejak di blog, membaca buku, membuka media sosial dan siap-siap menunggu kalau-kalau Aa dan Abi membutuhkan saya.

Tadi pagi membuat rebusan jahe dicampur kunyit, bunga Telang dan serai. Saya buat beberapa gelas, Alhamdulillah Aa meminumnya sampai habis. Abi masih harus rehat setiap kali minum karena langsung muntah.

Saya buatkan nasi liwet dengan harapan bisa menggugah selera makan mereka, namun lagi-lagi Abi belum berhasil mengunyah makanan karena langsung mual. Aa Alhamdulillah sudah bisa makan meski hanya beberapa suap itupun harus sama ikan asin biar ada rasanya, katanya.

Adik Umar tetap berangkat PKL meski hari libur, liburnya sendiri setiap hari Jum'at sesuai jadwal kerja proyek. "Tabarokalloh shalih, jaga kesehatan ya Nak! "

Jam ini, saya dan de Olin kembali disini, menunggu dering yang mulai kami rindukan kembali.

Semoga Allah berikan kesembuhan bagi siapapun yang sedang di uji sakit serta berikan berlipat kesabaran dan keikhlasan bagi siapapun yang sedang mendampingi yang di uji sakit.

3.
"Don't worry, kita pernah melalui yang lebih berat dari ini lalu Allah berikan kita kesempatan darinya dan keluar insyaAllah tidak dalam keadaan mengeluh. Jangan banyak berpikir dulu, istrimu baik-baik saja ! Istirahat saja dan semoga Allah jadikan ini sebagai sarana pembersih kita dari dosa-dosa kita. Laa ba'sa bih dan bergembiralah dengan janji Allah atas ujian sakit bagi seorang mu'min.!" Aku berusaha menenangkannya yang memelukku dengan gelisah, demam seringkali menghadirkan gelisah.

Ya, bertahun lalu Allah uji kami dengan sakit bersamaan; Abi, saya, Aa, teteh Aufa dan De Olin. Allah sisakan Umar yang MasyaAllah merawat dan menyiapkan kebutuhan kami dengan sigap dan semangat.

Hari itu Umar masih berusia 10 tahun, pastilah bukan hal mudah baginya saat harus mengurus ayah ibu dan saudara-saudaranya yang sakit. Menyiapkan makanan, obat, ngompres semuanya, bahkan membersihkan seisi rumah hingga mencucikan pakaian kami.

MasyaAllah sungguh hari itu bukan hari yang mudah untuk Umar kecil dan saya berterima kasih padanya hingga hari ini, terima kasih karena merawat kami di hari itu. 

Kemudian Allah pergulirkan hari, Allah sembuhkan saya dengan segera dan Umar pun tumbang, sakit bersama 4 pasien lainnya yang belum sembuh. Sungguh hari itu hari penuh tarbiyah karena merawat keluarga yang sedang sakit saat diri sendiri pun belum benar-benar pulih adalah hal yang tidak mudah.

"Ya Allah, ini hambaMu, meminta padaMu, kuatkan dan ikhlaskan! Jauhkan hamba dari mengerutkan kening karena lalai!" MasyaAllah fabiayyi aalaairobbikumaa tukadzdzibaan, sungguh maha baik Allah yang memberi ujian sesuai dengan kemampuan kita. Tak ada yang mustahil bagi Allah, Allah mampukan kami dengan caraNya.

Diantara resah dan ketakutan yang biasa dihadapi orang-orang yang sedang sakit, Allah mampukan melalui satu bulan itu.

MasyaAllah hadza min Fadhli Rabbi.

Saya kini mengingat itu dengan netra berkaca,memeluk Umar dengan sebait doa, "Semoga Allah berkahi keseluruhan usiamu, Nak.Hatur nuhun."

Balananjeur, Ahad, 20 Februari 2022

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hhhh