Sabtu, 19 Maret 2022

H-83

"Harus ada waktu dalam sehari dimana kita bisa jalan keluar berdua, cuma momotoran keliling kampung juga nggak apa-apa." 

Biasanya saya yang lebih dulu mengungkapkan harapan, kali ini justru kakang yang lebih dulu merangkai kata menguraikan keinginannya. Hanya ingin ada waktu dimana kami bisa jalan atau momotoran berdua.

"Untuk membicarakan sesuatu?" Tanya saya. Perempuan kan memiliki kepentingan banyak ngobrol 🤭

"Ummi boleh ngobrolin banyak hal selama diperjalanan, Abi akan mendengar."

"Abi hanya ingin jalan-jalan? Tidak ada yang ingin disampaikan?"

"Abi hanya ingin menikmati perjalanan berdua."

Hanya ingin ada waktu dalam sehari untuk menikmati sesi berdua diluar. Inilah yang dirasakannya menjelang 20 tahun usia kebersamaan kami. Bagaimana dengan dulu?

Saya mencoba mengingat karena buku diary yang bisa dijadikan referensi banyak yang sudah tidak utuh dan hilang, insyaAllah ada beberapa ingatan yang masih valid untuk dijadikan referensi.

Bagaimana dengan waktu dulu? Apakah ia atau saya meminta waktu berdua untuk keluar? Hmm sepertinya iya, sejak dulu kami menyediakan waktu untuk sekedar jalan berdua ke gunung, sungai, sawah atau ngbasho dan ngrujak diluar berdua. Tidak untuk membicarakan hal yang sekiranya rumit untuk dipecahkan tetapi hanya ingin menikmati masa-masa jalan berdua. 

Ada saat dimana kami keluar untuk membicarakan dan mencari solusi atas masalah yang dirasa pelik dan tidak ingin diketahui anak-anak namun beberapa waktu dalam sehari yang dijadwalkan keluar rumah bukanlah dengan tujuan itu. Tidak sampai setiap hari sih, namun lumayan sering. Sekedar keliling Pagerageung, atau ke Nanggewer atau kemanapun tanpa jajan apapun. Hanya jalan berdua dan pulang lagi ke rumah.

Balananjeur, Jum'at, 18 Maret 2022

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hhhh