Bimakna teman yang menemani makan, dan makna kedua bimakna sayur dan lauk pauk. Hhh ibu ini hanya cocoklogi saja.
Ada nak gadis ada yang bantuin, hee.. MasyaAllah jika syukur akan nikmat bisa di rangkai satu demi satu menjadi barisan kata lalu tuntas meski butuh berlembar kertas, maka bisakah kita menuliskannya? Terlalu banyak nikmatNya hingga yang terucap untuk merangkum semuanya adalah MasyaAllah fabiayyi aalaairobbikumaa tukadzdzibaan. Sungguh saya bersyukur dengan kehadiran anak gadis yang membawa kehangatan Ramadhan kami semakin terasa. Dan lebih dari itu, saya bersyukur kali ini bisa sahur bersama semua anak yang sehari sebelumnya masih berpencar.. Alhamdulillahilladzii bini'matihii tatimmushshoolihaat, Alhamdulillah Aa juga pulang jadi kami bisa berbuka dan sahur bersama.
Kini saya mengerti cara paling cukup untuk membuat ibu tersenyum, "berkumpul bersama.". Dan ini sekaligus pesan untuk saya dan siapapun, sudahkah kita menyapa dan memeluk atau menemani ibunda kita? Meski sebentar, pulanglah dan temani mereka hingga luruh kerinduan di hati mereka!
Ibu hanya ingin merasakan kehadiran anak-anak nya bersamanya, memasakkan makanan kesukaan anak-anak, mendengar setiap kata yang diucapkan anak-anak, menyaksikan gelak tawa bahkan air mata mereka, berjalan bersama mereka. Meski tidak lama, tak apa, karena ibu tahu anak-anaknya sudah memiliki hari yang harus dijalaninya. Ibu tahu tugasnya bukan mendekap namun melepaskan untuk menyiapkan kemandirian anak-anak. Mengikhlaskan anak jauh dari pandangan karena dekap do'a dan cinta tetap tak akan lepas dari jemari yang setiap hari bertambah keriput.
Jam 3 tepat, anak-anak akan segera bangun dan ini jam saya memasak.
Apa kabar, sahabat Fillah? Semoga selalu dalam berkah dan RahmatNya.
Balananjeur, Jum'at, 15 April 2022
#odopramadandefa1443
#harikeempatbelas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar