Jumat, 22 April 2022

22 Ramadhan 1443 Hijriyah

Saat banyak kata terucap dari lisan, 
Banyak gerbang sesal menanti.

Ini hanya menurut saya dan bagi saya sendiri. Namun tetap saja banyak kata tertuang dari jemari yang senangnya merangkai kata. Semoga tak banyak sesal dari si jemari ini, "Ya Allah bimbing jemari ini!"

Sudah jam 4.13, belasan menit sebelum adzan shubuh berkumandang dan anak-anak masih sahur. Saya menyeduhkan minuman yang katanya berenergi buat mereka, Alhamdulillah mereka menyukainya insyaAllah. 

Tepat jam 3 tadi kakang mengantar saya ke pasar untuk membeli beberapa bahan makanan yang akan saya olah untuk menu sahur, kebetulan di dapur tak ada bahan apapun untuk dimasak. Pasar sudah rame di jam itu, berdesakkan dan lumayan antre oleh ibu-ibu yang mau belanja untuk keperluan di warung dagangan mereka. Saya yang tak suka berdesakan pun memilih berdiri agak belakang sampai seseibuk bertanya, "neng, belanja buat sahur?" Saya jawab iya. Lalu ibuk itu agak berteriak pada pedagang untuk mendahulukan saya, "ini didulukan, ada yang belanja buat sahur." Dan MasyaAllah semuanya memberi jalan untuk saya.

Mendahulukan, itsar, itu perkara yang sangat mahal, bukan? Saat kita sibuk mendebat urusan kita yang enggak kelar-kelar, merusuhi kehidupan dan rezeki orang lain, enggan tahu kesulitan saudara kita apalagi sampai mikir buat bantu dan mendahulukan mereka dengan alasan, "mereka aja nggak mungkin mau mikirin kita." Dan bahkan sampai mengakui milik orang lain sebagai milik sendiri. Bukankah menjadi anugerah tersendiri saat kita mendapatkan itsar itu masih ada ditengah kita? 

Oh ok, kita senang saat mendapatkan kebaikan seperti itu. Lalu bagaimana dengan kita pada orang lain? Apakah kita juga tergerak untuk berbuat baik pada orang lain?

#odopramadandefa1443 
#harikeduapuluhdua

Balananjeur, Sabtu, 23 April 2022

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hhhh