"izinkan aku menunaikan semua list yang sudah aku rencanakan untuk Ramadhan ku tahun ini." Ujar saya. Sambil memperlihatkan list agenda yang akan saya kerjakan selama bulan Ramadan.
Beliau terlihat menimbang sebentar sebelum akhirnya bertanya meyakinkan, "Ummi yakin untuk one day one silaturahim?"
Saya mengangguk yakin.
"Selama ummi yakin akan baik-baik saja bagi kesehatan Ummi, Abi insyaAllah mendukung ummi."
MasyaAllah Alhamdulillahilladzii bini'matihii tatimmushshoolihaat.. and here it is perjalanan saya hari ini, silaturahim ke rumah Emak.
Emak sedang tilawah Al-Qur'an surah AshShafaat saat saya mencium tangan emak, "Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh emak, emak damang? Nuju ngaos surah naon?" Pertanyaannya tidak beruntun sih, tapi sengaja saya tuliskan beruntun 🤭
MasyaAllah, saya melihat binar di mata emak saat saya mengambil tangan beliau untuk saya cium punggung tangannya. Namun, emak terlihat agak pucat dan sayu, "Emak terlihat kurang sehat, apa yang emak rasakan?" Emak tersenyum dan menjawab bahwa emak merasa pegal dan mengantuk. Emak berusaha tidur siang tapi tidak bisa.
Emak jarang bicara, tapi saya tahu emak senang menyimak jadi saya putuskan untuk banyak bercerita setiap kali saya mengunjungi emak. Saya ceritakan kabar terbaik tentang putra bungsunya, "MasyaAllah emak, putra emak sangat baik. Memperlakukan saya dengan sangat baik membuat saya bersyukur dan berterima kasih pada emak yang telah melahirkan dan mendidik beliau. Terima kasih sudah melahirkan kakang ya Emak, semoga Allah memuliakan emak."
Saya juga ceritakan kabar cucu-cucunya yang mulai jarang bertemu dengan beliau karena kesibukan mereka masing-masing. Tentang Aa Quthb yang tadi malam kami kunjungi dan menitipkan salam untuk beliau, tentang adik Umar yang sekarang sudah bisa memasang keramik, tentang teteh Aufa yang sebentar lagi mau pulang, tentang de Olin yang sudah mulai sekolah lagi, dan tentang banyak hal yang menurut saya akan menarik buat emak.
"Mak, setiap kali mau ngobrol sama Emak, saya berusaha menjaga agar tidak sampai menceritakan hal yang membuat emak sedih. Apakah emak pernah terluka dengan kalimat yang saya ucapkan?"
*****
[6/4 20.30]
Perjalanan selanjutnya ke Tabrik, rumah Ummi dan Aba Azri untuk acara kajian mingguan PCM PCA yang Minggu ini dilaksanakan di rumah beliau sekaligus berbuka bersama disana.
Kami berangkat berempat, saya dibonceng adik Umar, de Olin bersama Abi nya.
Setiba disana, kakang langsung membuka acara, dilanjut pembacaan ayat suci Al Qur'an oleh kang Imat, sari tilawah oleh kakang dan tausyiah oleh pak Haji Endang.
Isi tausyiah nya membahas bab meluruskan niat hanya karena Allah, ikhlas karena Allah. Melaksanakan shaum bukan karena, "biar sehat." Atau, "biar langsing." Atau, "malu, yang lain kan pada shaum." Tapi, berpuasa karena siapa? Karena perintah Allah, karena taat pada perintah Allah.
Setelah itu mendiskusikan permasalahan ummat, hmm insyaAllah bukan hanya membahas tapi mencari solusi dan berusaha memberikan solusi mulai dari hal-hal yang bisa kami lakukan. Selalu menyenangkan sesi kajian Ayahanda Muhammadiyah dan ibunda Aisyiyah ini, problematika Ummat senantiasa menjadi fokus perhatian..
"Hey, sudah Aisyiyah?" Seorang teman protes karena harusnya saya masih Nasyiatul Aisyiyah karena menurutnya usia saya masih muda 🤭 yaa atuh da kumaha disini memang kurang personel. But, menjadi apapun saya, saya hanya ingin ada yang bisa dilakukan agar saya tak menyesali diri, "hidup dihabiskan untuk apa?"
#sepotongepisodedefa kali ini berjumpa beberapa teman yang sudah lama tak jumpa, hmm hampir 10 tahun an atau kurang sedikit dari itu. MasyaAllah banyak yang berubah, saya yang dulu hanya bertanya kabarnya kini bertanya kabar anak-anaknya, "bagaimana kabar anak-anak?"
Lalu terpaku dengan waktu..
MasyaAllah waktu tlah berlalu..
Tabrik, Rabu, 6 April 2022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar