Kami belum pernah membuatkan gamis putih untuk teteh, ini akan jadi kali pertama kami membuatkan gamis berwarna putih untuknya. Yang kedua mungkin saat dia menikah nanti 😅 waah itumah kejauhan yaa, entah kapan ðŸ¤
Agak degdegan dengan ukuran, ingatan saya hanyalah bahwa teteh memiliki tinggi seukuran auntynya, adik bungsu saya. Namun karena teteh sedang dalam masa pertumbuhan, tubuhnya lebih besar dari auntynya itu. Jadi membuat gamis juga perkiraan ukuran itu dengan panjang agak dikurangi biar nggak terlalu ngudupyuk. Baju putih mah kalau ngudupyuk teh kelihatan pisan kotornya.
Kemarin dicoba sama auntynya dan Alhamdulillah cukup, semoga cukup juga di tubuh teteh.
Bahannya memakai wollycreepe, keluarga creepe hampir semuanya memiliki tekstur yang mirip. Hanya saja yang warna putihmah lebih nerawang, jadi harus pakai dua lapis baju agar auratnya tetap terjaga. Mungkin baiknya pakai puring waktu dijahit, tapi baru kepikiran sekarang ðŸ¤
insyaAllah teteh nanti faham dan insyaAllah memakai dua lapis pakaian. Yakin? insyaAllah yakin
Kerudungnya ukuran 1,5 × 1,5,sejak kelas 4 MI teteh suka dengan kerudung segiempat. Konon katanya anak perempuan itu mengimitasi gaya ibunya, hmm sepertinya memang benar. Saya menyukai kerudung segiempat dan menular pada anak perempuan. Saya menyukai warna-warna soft, itupun diikuti. Saya suka baca shirah, yang ini pun diikuti... Naha jadi Kana buku ini teh ðŸ¤
(Sttt... Ini pesan terselubung untuk para ibu atau calon ibu, anak-anak melihat kita, Bu. Jangan sampai sikap dan karakter buruk yang justru kita wariskan pada mereka)
Oh ya, kerudungnya dibuat dari bahan yang sama. Karena segi empat jadi kalau dipakai teh jadi rangkap dua (asa photocopy an wae 😅) jadi nggak nerawang, tapi untuk keamanan menjaga aurat mah tetap harus memakai bandana agar kerudungnya diam jadi rambutnya nggak sampai keluar-keluar dan kelihatan.
Mau saya ajak menghitung modal? Heee.. ibu-ibu mah senang berhitung kan ya. But yakinlah bunda shalihah, menjaga ananda menutup aurat itu adalah bukti cinta kita pada mereka; mengajak anak untuk taat pada Allah.
Mengajarkan qonaah (merasa cukup) juga bentuk rasa cinta padanya.
Dan apapun yang kita usahakan untuk mereka selama sesuatu yang membuat mereka dapat menjaga ketaatan, kepada Allah serta sesuai kemampuan kita, insyaAllah tak akan sia-sia di sisi Allah
Balananjeur, Rabu, 6 April 2022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar