Senin, 06 Juni 2022

H-4

Terakhir kali menuliskan bab ini waktu menulis di H-48, setelah itu fokus membersamai Shalihah yang pulang dan waktunya berkumpul dengan anak-anak yang mulai jarang dilakukan berhubung mereka sudah memiliki tugas dan kesibukan masing-masing.

Well, hari ini H-4 sebelum anniversary yang ke-20. Inginnya sih saya tuliskan semua hal secara runut dan lebih teratur, konsisten juga menyelesaikan yang sudah diazzamkan. Namun ada beberapa faktor yang tak bisa saya hindari hingga akhirnya tulisan pun meloncat jauh dari H-48 langsung ke H-4 hahaha ..

Kali ini cerita tentang apa, ya? Hmm awalnya mau nulis tentang bab pertengkaran suami istri tapi kayaknya mau saya pending buat besok. Sekarang sudah jam 22.24, jadi nulis yang bisa cepat habis karena bingung nulis apa lagi saja 🤭. Sengaja nulis sekarang karena besok akan penuh dengan agenda kerumah tangga an mulai dari urusan dapur, rumah dan tentunya deterjen 😁.

So, mau berbagi cerita tentang apa, nih? 

Jadi tadi siang Kakang mengajak saya  ke Ciamis untuk nyervis laptop yang rusak sekaligus mengambil laptop lama yang sudah disimpan disana untuk di servis. Kakang bilang, "bawa bekalnya 200 rb ya Mi!" Please jangan bilang kekecilan yaa terutama anda yang uang sakunya unlimited, bagi kami nominal segini lumayan besar karena setengah honor bulanan dari sekolah. (Dipersilakan buat yang mau menebak honor guru berapa 😁).

Melihat kondisi laptopnya saya pikir akan butuh lebih tapi kakang justru berpikir sebaliknya, namun saya memilih mengikuti saran beliau untuk bawa bekal 200 rb. Ini termasuk untuk bensin dan jajan 🤭 . Kami bukan tukang jajan yang baik jadi 5 rb pun cukup untuk bekal.

Cukup? Iya, cukup. Kata cukup tak perlu dipanjang kali lebar kan yaa, karena ini perkara hati yang selalunya sulit dideskripsikan.

Cukup artinya tidak berlebihan namun juga tidak kekurangan. Pas saja.

Sepanjang jalan kami ngobrolin banyak hal, inilah alasan saya suka di ajak jalan-jalan atau mendampingi beliau saat bepergian. Saat itu kami bisa ngobrol banyak, ngobrolnya juga enak karena bisa fokus satu sama lain selain fokus lihat jalan yang ramai 😁.

So, here it is about ngobrol.

Suami istri itu butuh ngobrol, ngobrolin apa saja. Dari mulai hal receh hingga ke hal-hal besar. Bukan hanya ngobrolin anak-anak tapi juga ngobrolin kondisi hati masing-masing.. 

Ngobrol itu bukan istri ngomong panjang lebar dan suami mendengarkan, tapi ada timbal balik nya. Katanya sih komunikasi dua arah, jadi saling menimpali lawan bicara.

Beberapa hari belakangan kami jarang ngobrol karena kesibukan beliau menghadapi akhir tahun pelajaran di sekolah. Saya mafhum jadi nyari waktu agar tetap bisa ngobrol.

Bersambung..

Balananjeur,  Senin, 6 Juni 2022

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hhhh