Beberapa hari yang lalu ikut kakang ke kota Tasik untuk membeli kebutuhan haflah imtihaan di sekolah. Sesampainya disana netra tak henti melihat bross berbentuk rose putih dengan kuncup biru, sangat segar dimata.
Hey, saya tidak pernah tertarik melihat perhiasan ataupun pakaian kecuali buku dan .... Bross. Bross selalu menjadi cerita tersendiri bagi saya.
Tidak, bukan bross dengan harga selangit. Yang saya lihat hari itu pun hanya 20 ribu rupiah. Hanya? Yaaa kan banyak yang harganya lebih dari itu.
Saya lihat dompet, ada beberapa lembar uang disana, namun bayangan kebutuhan anak menari dalam ingatan. Saya pun urung mengeluarkan uang untuk membeli bross yang diingini. Ya, itu bukan kebutuhan karena hanya keinginan saja.
"Kenapa Mi? Ummi mau itu?" Tanya kakang.
Saya mengangguk pelan namun buru-buru menggeleng pasti, saya tahu lelaki ini akan membelikannya jika saya katakan ingin, "ummi hanya sedang berpikir, ummi kini seorang ibu. MasyaAllah tak ada bayang keinginan sendiri, semuanya hanya tentang anak-anak. Tapi entah kenapa itu justru menggembirakan."
Balananjeur, Jum'at, 17 Juni 2022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar