Sabtu, 30 Juli 2022

15 Tahun Lalu (bagian 2)

Episode berjumpa denganmu setelah 8 bulan menjadi kawan setia yang Allah titipkan di rahim Ummi, Nak. Adalah episode dramatis namun menggembirakan. Seseorang menyebar berita negatif melihat senyum ummi kala di RS. Tapi, ummi tidak ingin menularkan virus buruknya lisan dan tangis yang dilalui di hari itu. Ini catatan ummi, mengenang 15 tahun hari lahirmu, membuka kenangan ummi akan 15 tahun uang tlah berlalu. Jadi, cerita ini murni kisah ummi namun ada namamu yang qodarullah tlah hadir bersama lirih doa dan tangis didalamnya.

Shalihah, 
Cerita ini bukan tentangmu, tapi 15 tahun lalu saat ummi akhirnya berjumpa dengan mu.

Jam setengah 2 siang adalah jadwal periksa spesialis Jantung, lanjut ke spesialis kandungan. Ummi ingin ke ruang pemeriksaan dengan berjalan kaki tapi perawat tidak membolehkan dengan alasan induksi selang yang sedang ummi jalani dan khawatir adanya pendarahan melihat darah yang terus menetes. Ah, jangan tanyakan ummi detail teori tentang kejadian pendarahan ataupun alasan tidak boleh berjalan kaki karena ummi sebenarnya tidak terlalu ingat alasan yang disampaikan perawat siang itu. Tak ada catatan di buku harian yang menjelaskan alasannya, yang ummi ingat hanyalah bahwa ummi tidak diperbolehkan untuk berjalan kaki.

Kursi roda disiapkan dengan beberapa perawat yang akan mengantar ummi, MasyaAllah membayangkan diri sendiri naik kursi itu dan didorong orang lain membuat hati ummi kecut, ummi tidak mau menyulitkan orang lain dan bayangan ummi akan bantuan didorong di kursi roda adalah bayangan terburuk dibanding kabar lain yang ummi terima setelah pemeriksaan.

"Bolehkah saya tetap berjalan seperti biasanya? Saya tidak mau naik kursi roda." Setidaknya ummi berusaha menyampaikan harapan dan mengusahakan akan terwujudnya harapan itu meski akhirnya ummi tetap duduk di kursi roda, kalau tidak maka pilihan lainnya adalah di dorong dengan menggunakan ..hmm ranjang rumah sakit yang suka di dorong itu, ummi tidak tahu namanya apa.

"Bayinya kemungkinan dibawah 2 kg, kondisinya tidak terlalu bagus tapi harus segera dilahirkan." kabar itu tak membuat ummi gentar, Nak. Denganmu kita sering berbincang, meski engkau masih di rahim ummi. Dan ummi yakin Allah akan membuatmu lahir dalam kondisi sehat, kuat dan tidak kekurangan suatu apapun.

Opsi Caesar tak bisa ummi ambil karena ingin merawat kalian tanpa sakit bekas jahitan, ingin membersamai kalian dengan maksimal tanpa menahan sakit lainnya. 

"Laa Haula walaa quwwata Illaa billah, insyaAllah Allah akan kuatkan bayi ini, Allah akan jaga dia dan dia lahir dengan sehat, kuat serta berat badan yang ideal untuk ukuran bayi yang baru lahir. insyaAllah Allah akan mampukan saya untuk melahirkan dengan normal, dan bayi ini akan lahir tanpa kekurangan sesuatu apapun."

Balananjeur, 29 Juli 2022

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hhhh