Saya memintanya untuk tidur di kamar sebelah karena gejala flu saya yang semakin berat, dia pun sedang flu tapi saya khawatir kondisi saya memperburuk keadaannya. Jadi saya memintanya memulihkan diri di kamar sebelah, Alhamdulillah ada anak-anak yang siap membantu.
Saya tidak senang dilihat dalam kondisi seperti ini meskipun oleh suami sendiri, apalagi setelah dini hari tadi tumbang karena pendarahan. Dia bergegas ingin menemani tapi saya buru-buru menelpon dan mengatakan padanya untuk menunggu sampai saya siap ditemani.
Saya mudah lelah jika ada orang disekitar saya saat saya sedang sakit. Saya hanya akan butuh waktu sebentar untuk memulihkan diri jika saya diberikan waktu untuk menyendiri..
Alhamdulillah kemarin masih diberikan kesempatan untuk silaturahim ke rumah Emak meski pulangnya langsung ngdrop, lelah banyak bicara by lisan ðŸ¤.
"Sakitnya seperti apa, mi?" Tanya de Olin. "Nanti ummi ceritakan ya Nak! Cukup doakan saja agar Allah jadikan thohuurun dan berikan ummi berlipat kesyukuran dan keshabaran!"
2)
"jangan masuk, can you leave me alone, please!" Saya memintanya untuk tidak masuk ke kamar ini sampai kondisi saya minimal sudah kuat buat duduk.
"Ini teh manis buat Ummi." Dia menyimpan gelas berisi teh manis panas di dashboard tempat tidur. Saya masih belum bisa duduk, kalaupun dipaksakan langsung limbung dan sesak jadi memilih jadi rebaher dulu sampai ... bisa duduk dan tentu saja berjalan.
Saat kondisi seperti ini teh ingat nikmat bisa duduk, nikmat bisa berdiri, nikmat bisa ngobrol by lisan of course, nikmat bisa bersenda gurau dengan suami dan anak-anak.. MasyaAllah semua itu nikmat yang seringnya dilalaikan karena sibuk mencari bahagia lain hingga lupa mensyukuri apa yang ada. Dan untuk saya hari ini, Alhamdulillah juga masih diberikan kesempatan untuk tetap melakukan aktivitas menulis dan membaca sambil rebahan.
Well, insyaAllah rebahannya tidak lama..
3)
Hari ini kang Wawan ke Puskesmas diantar de Olin, pulangnya langsung duduk tepi kasur sambil minum obat and said to me, "Sayang, aku itu nggak bisa apa-apa tanpa kamu. I need you."
MasyaAllah kalimat paling baik hari ini.
4)
Hanya sebentar duduk eh tetiba langsung limbung hilang kesadaran, bangun-bangun sudah kembali berbaring ditempat tidur berselimut tebal ditambah aroma minyak ... sttt ini bukan minyak wangi tapi minyak walikukun ðŸ¤
Qodarullah seluruh tubuh dingin seperti didalam kulkas. Kondisi seperti ini memang sering terjadi jadi seolah sudah biasa saja, bagi saya sendiri memang sudah terbiasa tapi saat kepala kembali sakit mah auto nangis lagi 😅 tangis itu kadang mengurangi sakit ya ðŸ¤.
Semoga apapun yang terjadi tidak menjadi alasan untuk abai pada kewajiban; kewajiban sebagai hamba Allah, sebagai istri dan juga ibu dan sebagai diri sendiri.
Allohumma 'aafinii... insyaAllah sebentar, hanya sebentar.
Come on Defa, get up Defa! Never give up and allways keep the spirit, lihatlah anak-anak, Defa!
5)
Hari ini qodarullah tidak bisa mengurus diri sendiri, bahkan untuk menyiapkan makan pun disiapkan de Olin. Oh iya tadi pagi Huzaimah yang menyerahkan menu sarapan ke kamar karena saya belum bisa berdiri.
Memaksakan berdiri, jalan kaki kalau ke KM. Bukan tidak bisa memaksakan diri tapi saat sekalinya memaksakan diri qodarullah langsung tidak sadarkan diri.
Alhamdulillah tidak perlu sering ke KM jadi bisa anteng sejenak di tempat tidur.
Makan siang disiapkan anak-anak begitupun kakang menyiapkan obat serta minuman rempah.
Hari ini 2 kali tidak sadarkan diri, kemungkinan karena kadar Hb yang rendah. Minum multivitamin dan air gula merah, de Olin menyiapkan cemilan coklat juga, "biar ummi sehat." Ujarnya.
Sudah bertekad rebahannya tidak sampai 1 hari, qodarullah masih harus menunggu sampai bisa duduk tanpa limbung ataupun sesak.
Well, Alhamdulillah masih bisa menikmati kicau burung dari balik jendela. Melihat hujan yang jatuh di atas genting rumah mamah, mendapat sapa hangat dari orang-orang terkasih. Alhamdulillah
Balananjeur, Rabu, 6 Juli 2022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar