"Abi belikan hp buat de Olin ya?" Tanya Abi. Ummi menggeleng, bukan itu solusinya. Cukup ummi mengalah dan menyiapkan de Olin untuk bijak menggunakan gadget.
Banyak yang ingin diceritakan namun untuk saat ini kisah inilah yang ingin disimpan. Entah sudah berapa lama sejak saya kesulitan menolehkan kepala ke arah kiri, kalau terpaksa harus menoleh pastilah harus sambil membalikkan badan karena dada yang sangat sakit. Belum ada yang tahu kecuali jika ada yang membaca tulisan ini. Oh iya, kakang mah tahu dan hanya kakang yang diberitahu.
Gejala tidak berhenti disana, seluruh tubuh berangsur kesemutan, kadang kram ataupun kebas. Jari-jari tangan satu persatu agak kaku dan sakit. Kejedug sedikit saja sakitnya luar biasa. Dulu agak kuat menahan sakit kejedugmah tapi sekarang sakitnya membuat saya menangis keras saking sakitnya.
Ini kejedug sedikit, padahal selama ini terbiasa menahan sakit. Lalu apa kabar sakitnya?
Seminggu ini lambung kembali memberikan sinyal sedang tidak baik-baik saja. Mual muntah hal biasa, namun setiap kali berdiri harus sambil memegang perut, berjalan hati-hati lalu lalanggeongan karena tak kuasa menahan sakit yang berubah sesak. Itu menjadi pengiring kisah sekian lama ini.
Selesai? Belum. MasyaAllah Alhamdulilah 'alaa kulli haal, hampir 3 hari ini Allah uji dengan gejala flu yang lumayan berat. Oh see, saya bahkan lebih takut flu dibandingkan sakit yang selama ini menyapa. Why? Saat sakit flu, sakitnya terasa berlipat-lipat..
Dan saya menangis entah untuk alasan apa.
Saya katakan pada diri saya sendiri, tak apa jika hari ini ingin menangis! Lalu tersenyumlah lagi! Sungguh semua hal dalam kehidupan seorang Muslim adalah hal yang baik!
Balananjeur, Senin, 4 Juli 2022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar