"Apa yang bisa kulakukan?"
Sungguh, bersabar dikali pertama mendapat ujian ternyata tidaklah mudah hingga akhirnya kami menangis dan saling menguatkan dengan saling memeluk dalam tangis yang sama.
Tangis kali ini lebih nyelekit. Sungguh saya terbiasa dengan sakit, bukan hal luar biasa ketika tetiba tumbang lagi dan lagi. Namun saat itu terjadi pada orang yang kita sayangi, sungguh bersabar dan berserah di kali pertama ternyata tidaklah mudah hingga kami harus sama-sama saling meleraikan dengan airmata.
Belum kering air mata saat kami dapati gejala nya nampak jelas namun akhirnya kesadaran itu datang, "Robbana, semuanya dariMu. Kami Ridha dan kami bersabar.. kuatkan ia dan sayangi ia. Sungguh Engkau Maha Tahu cara terbaik mendidik jiwa yang lemah, sungguh Engkau Maha Tahu cara terbaik dalam membersihkan jiwa yang banyak khilaf dan alfa. Sungguh Engkau Maha Tahu cara menjaganya ... Berikan ia dan kami kekuatan. Ya Rabb, kami menangis tapi bukan tangis tak ikhlas sungguh Engkau Maha Tahu itu. Jangan biarkan hatinya gelisah dan murung, lapangkan hatinya dan ceriakan ia seperti biasanya. Lembutkan hati mereka yang disekitarnya untuk menjaganya."
Balananjeur, Selasa, 19 Juli 2022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar