Rabu, 27 Juli 2022

Day 209

Ummi mencoba mengingat nama-nama teman Aa yang berkunjung ke rumah hari ini. Ada Afip teman Aa di SMAN 6 Tasik cuma beda kelas, Aa di IPS 5 dan Afip di IPS 4, "tetangga kelas." Kata Aa dan Afip. Nama Afip juga salah satu nama yang pertama kali ummi dapati dari sekian siswa SMAN 6 yang masuk Umtas.

Ada Farid alumni Gontor yang akan mengikuti jejak Aa untuk mengikuti SSC, kali ini SSC 35 dan mendapat rekomendasi khusus dari ikatan masjid Indonesia untuk mengikuti SSC offline. Hmm SSC 35 memang ada offline dan online nya.

Ada Syahid yang rumahnya tepat dibelakang Umtas. Ummi becandain tentang masuk lewat jalur zonasi 😁

Trus hmm.. siapa lagi ya? Suryana atau Supriyatna kalau tidak salah. Ini mah asalnya dari Sodong. Naaah ummi memang kesulitan mengingat nama, jadi kalau ada sekian orang teh pasti ada yang sulit ummi ingat. 2 dari 5 orang teman Aa yang hari ini ke rumah pun kesulitan untuk ummi ingat. Termasuk nama Aa yang satu ini, kayaknya ummi keliru menulis nama juga asal dari mana. Yang pasti antara Supriyatna dan Faraz yang boleh jadi 2 nama itu bukanlah itu jadinya ummi asal tulis saja. 

Faraz (kalau tidak salah) salah satu keluarga alumni SD Al Muttaqin Tasikmalaya. Aa ini juga salah satu yang mendapat kesempatan pertukaran pelajar ke Malaysia bersama Farid.
Ketika mereka semua sampai di sini, hal pertama yang ummi tanyakan adalah, "A Wendy yang mana?" Hahaha dasar ibu ini yaaa... Nggak tahu cara berbasa-basi yang baik dan benar atau sekedar say Wellcome or marhaban jadi langsung saja nanyain teman Aa yang namanya paling familiar buat ummi. 

A Wendy juga teman Aa sejak SMA cuma beda kelas, waktu SMA mah nggak akrab qodarullah sekarang se universitas sekaligus sefakultas jadi teman baik Aa selain Afip, Farid, dan A Yogi.wendy dan Afip memiliki ikatan...satu almamater SMA dan kita faham kan ya gimana jadinya teman satu almamater ketemu di universitas, meski tadinya nggak akrab eh bisa tetiba langsung akrab saja.

Kalau Farid dan A Yogi itu memiliki ghirah yang sama dengan Aa. Seseorang itu berkumpul dengan ruh yang sama dengannya, ummi semakin meyakini itu saat melihat circle pertemanan Aa. 

Aa itu circle pertemanannya sejak kecil bisa dihitung pakai jari, bukan anak yang supel dan senang ngobrol dengan orang lain. Lebih suka baca buku dibanding berkumpul bersama teman, lebih suka duduk di perpustakaan dengan buku daripada berkumpul di kafe ataupun kantin. Jadi ummi bisa ingat nama teman-teman Aa karena memang tak banyak.Seperti saat murid-murid Abi @wawanridwan75 berkunjung ke rumah, yang pertama kali ummi tanyain teh Rahma adiknya teh Putri, "mana de Rahma?" Ibu ini memang seringnya gini, nanyain dulu nama yang familiar sebagai tanda basa-basi dan so' akrab. But percaya deh kalau saya itu termasuk tipe yang supel, qodarullah supelnya hanya nurun ke anak gadis; teteh Aufa dan de Olin. De Olin sama teteh supel dan tipe pendengar yang baik sekaligus mengatakan hanya yang diyakini saja alias nggak pandai basa-basi yang tema nya nggak ngerti apa (bingung ini teh nulisnya apa 🤭).

Lanjut ke ucapan selamat datang ala Ummi 😁

Saat teman-teman Mts Umar menjenguk Umar yang sedang sakit, pertanyaan ummi nggak jauh berbeda, "mana Ben?" Ben itu Bintang, teman baiknya Umar. 

Hmmm de Olin punya teman baik? Persis kayak Aa Quthb, dia belum tahu cara punya teman di masa MI meski dia si tipe supel.

Teman saat MI malah nggak ada 🤭 teman di Mts, di SMA kemudian hari ini di universitas dan organisasi nya. Hmm teman yangummi maksud adalah teman bimakna shohib yaa 


Balananjeur, Rabu, 27 Juli 2022

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hhhh