Minggu, 07 Agustus 2022

Day 220

"udang, ada apa dengan udang ini?" Tidak ada apa-apa dengan gambar udang ini, saya hanya sedang ingin bercerita tentang pemuda yang menggambar udang ini. Gambar yang dibuatnya saat dia berusia 13 tahun dan cerita yang akan saya tuliskan disini tak ada kaitannya dengan udang karena ini kisahnya hari ini.

Well, it is about Umar. Umar yang dulu pernah bilang, "ummi punya biografi 2 Umar; Umar bin Khattab dan Umar bin Abdul Aziz. Nanti ditambah 1 biografi Umar lagi yaitu Umar bin Wawan." MasyaAllah insyaAllah, Nak. Umar akan mencatatkan sendiri kisahmu dengan amal dan Budi pekertimu. Dan ummi akan membantu mencatatkan sebagian jejak untuk diingat, jejak ini kan menjadi bagian dari sejarahmu juga.

MasyaAllah dik, namamu Umar, insyaAllah Allah berkahi nama yang tersemat di dirimu; Muhammad Umar Yasin. insyaAllah nama itu menjadi do'a kebaikan bagimu didunia dan akhiratmu, insyaAllah.

Nak, hmm ummi biasanya manggil 'dik'. Ya, dik, MasyaAllah Alhamdulillahilladzii bini'matihii tatimmushshoolihaat ummi melihat engkau bertambah besar dan semakin faham dirimu sendiri. Semakin tahu tanggung jawab dirimu baik sebagai hamba Allah maupun sebagai anak, adik, kakak dan ummat secara keseluruhan. 

MasyaAllah terjaga langkah kaki di 5 waktu fardhu mu hingga berjamaah di masjid tak pernah tertinggal, shaum Sunnah dan amaliyah yaumiyah mu semakin terjaga di usiamu ini,shalih. MasyaAllah tabarokalloh semoga Allah karuniakan hanya catatan amal baik yang mengisi setiap lembaran kisahmuBeberapa hari yang lalu adik bercerita, MasyaAllah ini cerita yang membuat ummi terharu hingga hanya bisa berucap, "MasyaAllah tabarokalloh adik."

"Pagi ini Umar bertemu ucapan yang sangat keren dari seorang Bapak yang Umar temui dalam perjalanan menuju ke sekolah. Bapak itu mengatakan bahwa bagi orang tua lebih tenang saat anak-anaknya berangkat ke sekolah dengan menggunakan angkot. Umar ingat kekhawatiran ummi, ternyata memang seperti itu lah orang tua." MasyaAllah... Redaksi kalimatnya tidak utuh, ada beberapa penggalan kata yang harusnya ummi tuliskan tapi karena kemampuan memori ummi sedang terkendala jadi ummi tuliskan dulu sebagian yang teringat dan sekali lagi membuat ummi terharu. Bagi Umar itu adalah ucapan yang sangat keren karena mengingatkannya pada kekhawatiran Umminya. Membuatnya menyadari bahwa orang tua akan selalu khawatir dan ia mulai menyusun tekad untuk tak membuat orang tua khawatir.

Bahwa orang tua mencintai dengan bahasa yang berbeda-beda dalam satu waktu, insyaAllah Umar pun semakin memahami itu.

Kemudian karena pemahamannya dia semakin terbuka pada ummi Abi dan membiarkan ibu ini mengikuti langkah kakinya saat ibu merasa harinya sunyi. "Boleh ummi ikut, dik?" Dia membolehkan dengan penuh sopan dan santun. Seperti kemarin saat ummi ingin berjalan kaki bersamanya ke Pagerageung.

MasyaAllah Alhamdulilah tsumma Alhamdulillah 

Masih tentang adik Umar. Jam 3 pagi ini saya terbangun mendengar suara pintu dapur yang perlahan dibuka, biasanya saat berhalangan saya tidak bangun jam ini tapi saat mendengar pintu dapur dibuka saya pun bergegas bangun, teringat kalau hari ini Umar mau shaum Tasu'a dan esoknya Asyura.

Saya mendekati Umar yang sedang menyiapkan beras untuk dimasak, "Adik mau sahur, ya? Mau ummi bantu?" Tanya saya. 

"Teu Kedah, Mi. Sawios ku Umar wae." Jawabnya sambil mengalihkan pembicaraan pada rute pawai Agustus yang akan diadakan pada 17 Agustus nanti.

Saya pun memilih mengambil pakaian kotor dan merendamnya dengan deterjen, menemani adik Umar yang sedang menyiapkan sahurnya sendiri.

MasyaAllah pemuda 17 tahun yang baru saja di photo untuk KTP pertamanya ini berusaha untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dengan tangan dan usahanya sendiri. Ummi mencatatkan ini disini untuk mengingatnya dan menyimpan jejak kisahnya "dik, mau ummi bantu?" 

"Tidak usah, Mi. Biar Umar saja yang kerjakan."

MasyaAllah tabarokalloh shalih. Fabiayyi aalaairobbikumaa tukadzdzibaan 

Balananjeur, Ahad, 7 Agustus 2022

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hhhh