"Terimakasih sudah membuatkan Abi kopi." Baiklah, membuat kopi memang bukan kewajiban, tapi saya meyakini kalau takzim adalah kewajiban. Membuatkan kopi hanyalah cara untuk takzim.
Ucapan terimakasih adalah bentuk apresiasi yang paling menentramkan hati, tidak membutuhkan banyak diksi namun efeknya luar biasa besar.
"Terima kasih sudah membuat rumah rapi." MasyaAllah laa Haula walaa quwwata Illaa billah, kalimat itu menjadi obat bagi letih setelah seharian merapikan dan membersihkan rumah. Hmm sebagian kita memang senang merapikan rumah dan merasa nggak enak aja kalau belum merapikan rumah teh. Asa ada yang kurang, seolah sudah menjadi bagian dari diri kita. Ucapan terimakasih (meski tidak harus) menjadi mood booster kita kala mengerjakan semua pekerjaan itu. Pekerjaan yang tiada habisnya..
Pekerjaan di rumah itu tidak kenal habis, tiada habisnya. Seharian berputar di sekitar itu; nyuci, ngpel, masak, opsih, nyetrika, dll.. pekerjaan sunyi namun tidak ada ruginya saat di apresiasi meski sekedar dengan ucapan, "terimakasih."
MasyaAllah fabiayyi aalaairobbikumaa tukadzdzibaan yang, sungguh kalimat yang baik menghadirkan kebaikan lainnya.
Hatur nuhun kang @wawanridwan75 atas kalimat baiknya. Semoga Allah memberikan berlipat kebaikan bagimu ❤️
#catatandefa
#oktoberdefa
Balananjeur, Selasa, 18 Oktober 2022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar