Well, saya sedang berada dalam fase yang sensitif dengan komentar seperti yang saya dengar hari itu. PMS seringnya membuat hati tidak menentu, jadi ada baiknya menepi dari berjumpa siapapun yang berpotensi membuat hati tidak nyaman di saat seperti itu.
Dan inilah juga yang saya lakukan saat mendampingi para bocah yang nggak bisa diam dan senang mencari cara untuk melakukan aksi yang membuat ibunya mengurut dada saat berada dalam suatu pertemuan. Saya memilih untuk tidak banyak berjumpa orang, bukan karena khawatir anak bersikap heboh yang memang ciri khasnya anak-anak namun karena khawatir mereka tidak nyaman dan menjaga agar hati saya sendiri juga tetap kondusif, menghindar dari siapapun yang berpotensi memberikan cerita berisi perbandingan, "anak ini begini, anakmu kok gitu." Dan semacamnya, atau mengomentari cara saya membersamai anak bahkan mengomentari fisik yang bertambah kecil.
Bukan karena tidak percaya pada lingkungan dimana saya bergaul namun saya tidak yakin pada hati saya sendiri yang bisa tiba-tiba saja merasa tidak nyaman dan rasa seperti itu akan tidak baik terutama saat kita sedang membersamai anak. Saya meyakini bahwa saya harus menjadi ibu yang tenang dan senang saat mendampingi tumbuh kembang anak..
Saya memilih menjauh dari riuh, tidak mengikuti komunitas apapun, tidak banyak bertemu teman dan saudara. Hmm tidak banyak bukan berarti tidak sama sekali.. bukan karena saya tidak menginginkannya, namun karena anak-anak di masa kecilnya tidak merasa nyaman saat berada dalam suatu pertemuan dengan orang-orang yang tidak biasa mereka jumpai.
Hari itu.. saya kembali menerawang mengingat hari yang telah berlalu.
#catatandefa
#oktoberdefa
Balananjeur, Rabu, 12 Oktober 2022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar