Kamis, 27 Oktober 2022

Dua Puluh Delapan

Pendidikan beda dengan persekolahan, ini yang kami fahami selama ini. Tugas mendidik anak tetap berada di pundak kami dimanapun anak bersekolah. Karenanya memilah sekolah pun menjadi bagian dari tugas kami.

Menyekolahkan anak adalah bagian dari proses pendidikan itu sendiri, jadi nggak bisa, "asal sakola we." Karena mendidik itu nggak boleh disertai kata asal. Apalagi sampai, "asal lulus sekolah aja." Atau, "asal kuliah heula wae." , "Asal kuliah di PTN, nggak penting jurusannya apa." Dan asal-asal an lain yang mengabaikan hak anak untuk mendapatkan pendidikan yang baik sesuai dengan potensi yang dimilikinya.

Potensi untuk kemaslahatan dirinya dan ummat ini.

Well, jadi beberapa tahun yang lalu saya dapat pesan ini dari seseorang yang saya kenal, "jangan fokus jurusannya tapi kampusnya. Yang penting masuk universitas itu aja dulu, cari peluang yang paling mungkin buat diterima disana!" Awalnya sih saya sepakat, maklumlah belum punya pengalaman nguliahin anak. Tapi seiring waktu (dan usia) mulai mikir lagi,  "No, bukan universitasnya tapi apa yang ingin dipelajarinya." 

Mendidik anak memang bukan mengikuti maunya anak, tetapi membimbing untuk mengembangkan potensi yang terdapat pada diri anak kita, termasuk minat dan bakatnya insyaAllah menjadi ikhtiar melahirkan anak yang sesuai fitrahnya. Allahu a'lam, karena kami masih belajar dan berikhtiar..

Trus bagaimana tahunya potensi anak kita teh bagaimana dan seperti apa? Lagi-lagi ini akan menjadi pelajaran dengan bab yang sangat panjang.. kami akan tetap dan terus mempelajarinya. Semoga dimasa depan kami bisa melihatnya bersinar sebagai versi terbaik dari diri mereka sendiri. Yang khoirunnas, khoiru ummah.. harapan kami.

#catatandefa
#oktoberdefa

Balananjeur, Jum'at, 28 Oktober 2022

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hhhh