Pertengahan bulan Juli kemarin saya bertemu saudara yang lama tak jumpa, hmm sepertinya perjumpaan terakhir teh waktu dia masih usia 6 tahun an atau kurang lebih dan sekarang usianya sudah 36 tahun, MasyaaAllah sudah sangat lama sampai-sampai saya harus mengorek dalam-dalam memori sampai mulai ingat, "oh iya, pernah silaturahim ke rumah waktu masih kecil ya? Waktu itu ke rumah sama Uwa, aku ingat wajah ini."
Sudah sangat lama tapi langsung akrab saja, ini prinsip saya, saya akan langsung mengakrabkan diri alias sok kenal sok dekat dengan saudara dekat ataupun saudara jauh. Tentu dengan melihat tipe kepribadian mereka dulu, kalau tipe nya bisa di akrabin mah Yaa langsung diakrabin. Kalau tipe nya nggak nyamanan deket sama orang baru (meski baru nya karena lama tidak jumpa) tetap saja harus bertahap mengakrabkan dirinya. Dan kali itu saya tahu bahwa saudara saya ini memiliki tipe yang sama dengan saya; mudah akrab dan punya tema obrolan yang sama 😀.
30 tahun, kok bisa selama itu tidak bertemu? Inilah yang akan menjadi bahan evaluasi saya lalu mulai menentukan sikap untuk kembali menjalin silaturahim dengan siapapun yang terikat hubungan darah dengan ayah dan ibu kami. Akan ada banyak alasan untuk tidak menjalin silaturahim tapi kita cukup memiliki satu alasan untuk menjalin tali silaturahim, that is karena Allah, cukuplah Allah menjadi alasan.
Kami sekarang kembali berkirim WA saling bertanya kabar dan menyapa, meski tidak banyak bertutur melalui media wa ataupun media sosial, tapi saya senang saat Allah memberikan kesempatan untuk bertemu orang-orang yang ayahanda kami sayangi meski hanya berbilang jari waktu bertemunya.
Balananjeur, Selasa, 4 Oktober 2022
#catatandefa
#oktoberdefa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar