Apa yang akan kita lakukan saat merasa lelah?
Sebelum kang Wawan berangkat ke SDIT kami sharing tentang banyak hal... Oh ok, saya yang banyak melafaz kata tentunya. Setelah seharian, eh 2 hari tidak memiliki waktu khusus buat ngobrol berdua jadi pagi tadi jadi saat kami ngobrol banyak hal tentang 2 hari yang terlewat. Itu cara saya berdamai dengan diri saya sendiri secara keseluruhan; mencipta saat-saat untuk ngobrol.
Diantara yang kami obrolkan adalah tentang... Of course ibu selalunya memiliki banyak cerita tentang anak dan itulah yang menjadi bahan obrolan ibu. "Simpan hp mu dan dengarkan aku! Aku ingin kau menatapku saat kita berbincang!"
"Listen to me dan jangan teralihkan dengan hal apapun, jangan pikirkan apapun untuk saat ini dan dengarkan aku!" Hahaha... Saya memang si otoriter yang tidak bisa dibantah. Hmm kadang-kadang 😅
Hey, ibu juga memiliki stock cerita tentang dirinya; perasaannya, lintasan pikirannya, dan semua tentang dirinya. Ibu mengingat semua kisah yang membuatnya merasa harus ada yang mendengarkan terutama suaminya, "aku nggak nyaman dengan...." Terangkailah banyak diksi membentuk sebab ketidaknyamanan untuk kemudian menjadi alasan menerima keadaan, dan ibu hanya butuh didengarkan. Itulah yang saya rasakan dan saya meyakini itu juga yang dirasakan ibu lainnya; didengarkan suaminya.
Btw tentang mendengarkan, Aa Quthb kemaren bilang, "istri Aa nanti pastilah akan selalu mengunjungi ummi dan mengajak ummi berbincang agar ummi tidak kesepian." MasyaAllah, bagi saya itu kalimat yang MasyaAllah sangat keren yang diucapkan pemudanya kang Wawan ini.
Dia mencintai ibunya dan kelak akan menjadi seseorang yang insyaAllah memuliakan isteri, ibu mertua dan putrinya.
Well,sore kemarin saya mengunjungi emak setelah 5 hari tidak kesana. Emak menyambut dengan penuh suka cita, "Nyai kamana wae geus 5 Poe teu kadieu." Awalnya saya tidak tahu sudah berapa hari tidak kesana, tahunya yaaa dari emak. Hee..
Saya tidak mengatakan tentang sendi yang sakit atau kaki yang terasa kaku, saya katakan padanya bahwa saya sangat ingin mengunjungi beliau namun qodarullah baru bisa saat itu. Emak memperlihatkan celamis yang beliau beli, katanya untuk saya, MasyaAllah. Lalu korset pinggang untuk kang Wawan biar nggak sakit pinggang. Bertanya banyak hal dan saya pun kabarkan padanya banyak hal yang saya harapkan bisa menjadi kabar bahagia buat emak. Ibu selalu suka kisah tentang anaknya, tidak terkecuali emak.
"bi, A Quthb bikin essay, bagus banget lho bi. Ummi sampai speechless bacanya. MasyaAllah pisan Weh. Nanti aku kirimkan via wa ya essaynya biar Abi juga baca."
"Pasti pinter nulisnya, ikut umminya." Entah kenapa, saya senang dengan pujian itu...
"You know dear, Aku kadang merasa sedih setiap kali ketemu orang terutama saudara yang selalunya bilang kalau semua anak Abi itu mirip Abi. Aku jadi ngerasa sendirian..aneh ya, tapi itu kadang-kadang. Aku juga jadi mikir kayaknya meski basa-basi nggak perlu lah kita membahas fisik anak si A lebih mirip ke ayah atau ibu nya, karena kalau seringmah justru bikin orang itu nggak nyaman. Bukan nggak mungkin kan Bi?" Seperti biasa, dia menyimak.. berusaha mencerna seperti apa yang kurasakan dan berempati dengan memberikan pelukan. Pelukan suami pada isterinya itu berpahala. insyaAllah.
Beberapa hari lalu saya ngobrol dengan kang Wawan terkait the power of communication, salah satunya untuk ngobrolin apapun dengan terutama suami kita. Jangan pernah ada ganjalan atau sesuatu yang menghambat komunikasi. Jangan sampai ada ingatan, "kalau aku ngomong gini nanti reaksinya gimana?" Atau, "boleh nggak aku ngomongin ini sama suami?"
Dia ...teman perjalanan kita.
MasyaAllah benarlah ternyata, hidup berumah tangga adalah fase belajar yang tak pernah usai
Tetapi aduhai saudariku sayang, aduhai diriku..
Jangan hanya menuntut suami untuk mendengarkan dan berempati atas kita!
Dia pun sama dengan kita.. memiliki hati dan rasa
Dengarkan ia, simak suara hatinya, biarkan ia mengistirahatkan pikirannya dengan melakukan hal yang ia sukai, berikan ia waktu untuk sendiri. Berceritalah saat ia siap untuk menyimak kita..
Cintai ia dengan cinta yang benar
Jadilah kawan perjalanan yang baik untuknya!
Ummahat.. marilah untuk tidak banyak memberikan tuntutan ataupun syarat dalam mencintai!
Balananjeur, Senin, 6 Februari 2023
Tidak ada komentar:
Posting Komentar