"Apa kabar, teteh?" Kami saling bertanya kabar dengan dia yang memijit 2 tanganku, "Ummi kelihatan sangat pucat. Ummi pasti cape.. sudah makan?" Dia menanyakan hal yang sama pada Abi nya lalu beralih memijit 2 tangan , kaki , pundak dan kepala Abi. "Hatur nuhun Abi dan ummi sudah kesini."
Sejatinya Nak, baik kami maupun dirimu sama-sama membutuhkan waktu untuk berkumpul seperti itu. Untuk saling berbincang dan menyimak..
Sejak kecil dia sangat suka membaca, kami senang membawanya ke toko buku Arafah yang terletak di depan kampus UNPAD Jatinangor. Biasanya dia dan kakak-kakaknya akan anteng disana...
Kali ini dia lagi seneng-senengnya baca buku-buku Tere Liye dan memperlihatkan buku yang sedang dia baca.
Hmm berbicara tentang minat baca, suatu hari disebuah acara ada seorang ibu bertanya, "teteh, bagaimana caranya biar anak saya seneng baca?" Jujur saja saya tidak tahu bagaimana tips biar anak seneng baca . Baca yang dimaksud disini adalah aktivitas membaca buKu..
Lalu saya balik bertanya, "teteh, apakah teteh senang membaca?" Jawabnya tidak dengan beberapa alasan diantaranya: nggak punya waktu buat membaca, dll pokoknya banyak banget deh jawaban alasan enggan membaca.
"Teteh, saya tidak bisa memberikan jawaban terkait kebiasaan membaca ananda teteh. Namun untuk saat ini, izinkan ananda melihat bahwa teteh sebagai ibu nya pun suka dengan aktivitas membaca. Ibda binafsi, mulailalah dari diri sendiri dengan niat karena Allah..
Karena sehari sebelumnya ummi dalam kondisi sakit sampai nggak bisa bangun untuk mempersiapkan bawaan apapun, kami kesana dengan tangan kosong hanya bawa air mineral dan obat. Beli makanan diperjalanan dan rencananya membawa oleh-oleh cemilan pun nanti biar dipilih langsung sama teteh..
Teteh mendapat kartu pesiarnya dan kami berangkat bertiga ke pasar leuwiliang.. itu tempat yang paling dekat dan kami tidak tahu tempat lainnya. Sudah lama ingin beli Basho bareng teteh, hmm biasanya kalau Munggahan teh suka ngabasho dan ini jadi momen Munggahan sebelum ramadhan kami ðŸ¤
Sewaktu teteh dan saudara-saudaranya masih kecil, kami punya agenda special time dimana kami (saya dan kang Wawan) akan mengajak masing-masing dari mereka untuk main bersama kami. Kadang cuma keliling naik motor trus jajan dan ngobrol.. minimal sebulan sekali semuanya mendapat waktu khusus hanya bertiga bersama saya dan ayahnya tanpa saudaranya yang lain. Itu dimaksudkan untuk menumbuhkan keyakinan dalam hati mereka bahwa mereka istimewa bagi kami. Sekarang agenda itu mulai jarang.. bukan kami yang tidak punya waktu tapi mereka yang mulai sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing dan saya harus tetap mencari cara agar agenda itu tetap terlaksana.. sejauh apapun jarak mengunjungi mereka, akan kami usahakan insyaAllah..
Saya sering bilang sama teteh, "dibenak Abi, teteh masihlah gadis kecil 11 tahunnya. Jangan sungkan untuk dipeluk dan memeluk, tolong jangan biarkan hati Abi merasa kehilangan Puteri kecilnya."
Dia ayah yang akan berlari sangat jauh lebih kencang dari sebelumnya saat anandanya memanggilnya, matanya memerah dengan kerinduan, pesannya bukan agar puterinya betah tapi meyakinkannya bahwa dia akan selalu menjadi ayah yang ada, "hafalkan nomor Abi, kalau teteh ingin pulang Abi pasti akan menjemput teteh."
Dia, membiarkanku menumpahkan airmata saat saya menangisi kehilangan dan kerinduan...
Hanya memelukku dan mengatakan, "Abi bawa teteh pulang ya!" Saya tahu itu hanya bentuk empati karena sejatinya kami bersyukur teteh berada di tempat yang sangat baik, bersama orang-orang terbaik yang Allah pilihkan untuk menjejak setiap kisah perjuangannya mencari ilmu di jalan Allah
Balananjeur, Selasa, 7 Maret 2023
Tidak ada komentar:
Posting Komentar