Agenda hari ini:
Duduk dulu agak lama soalnya masih fase lemes karena tamu bulanan. Biasanya kalau ada tamu bulanan teh memang lumayan lemes banget ditambah jantung yang MasyaAllah luar biasa Allahu Akbar.. jadi harus menyiapkan diri dulu biar nggak mudah tumbang waktu beraktivitas. Inginnya mah sih Yaa just stay and rest di bed 😂 tapi it's ok, hidup bukan hanya tentang, "aku nggak kuat jadi harus istirahat." Karena seringnya Yaa, "harus berusaha melakukan sesuatu."
Harus berusaha melakukan sesuatu.
Hmm ngomongin tentang ini, saya teringat suatu hari ada yang mengirim pesan via DM IG. Tepatnya bukan pesan sih, tapi mengomentari instastory IG yang saya share. Kalimatnya lumayan panjang tapi sayangnya saya sedang dalam fase tidak bisa memahami maksud kalimat tersebut, intinya sih saya merasa kalimat yang disampaikan terasa keluar jalur atau loncat ke halaman tetangga. Yaah sesuatu yang bukan urusan kita kayaknya nggak perlu kan merasa wajib kita komentari apalagi membuat kita merasa harus meluruskan kondisi ?
Jadi, DM yang saya terima itu awalnya mengomentari instastory saya. Tapi di kalimat selanjutnya justru lari ke hal lain yang membuat saya bertanya, "maksudnya bagaimana?" Karena saya memang tidak mengerti, karena itulah saya bertanya 🤭
Lalu beliau menjelaskan maksud kalimat yang beliau tulis, saya masih tidak memahami hubungan dengan instastory saya jadi hanya saya jawab, "Alhamdulillah." Kalimat ini kadang saya ucapkan saat saya merasa kurang nyaman. Saat senang pun tetap dengan ucapan itu 🤭
Beliau kemudian membalas dengan pesan yang lebih panjang, oh ok saya senang membaca jadi saya senang saja kalau ada yang bisa saya baca teh 😁 tapi pada akhir pesan ada satu kalimat yang membuat saya berpikir, "apakah kita sedang berdiskusi?" Soalnya saya tidak merasa membuka diskusi ataupun sedang berdiskusi atau diajak berdiskusi. Isi DM an hanya membahas hal yang tidak perlu saya ketahui dan saya juga merasa beliau tidak dalam kapasitas untuk membahas hal yang tidak ada hubungan lagi dengan beliau. Jadi kalimat, "diskusi ini dicukupkan sampai disini." Cukup membuat saya merenung agak lama, "haruskah saya tanya balik, apakah saat ini saya sedang berdiskusi?"
"kita sudahi diskusi.." kalimat yang disampaikan dalam kondisi tertentu (diluar kondisi sedang berdiskusi) cukup sensitif bagi saya 🤭
Setelah sekian lama menghindari perdebatan dan hanya menjawab "Alhamdulillah" setiap kali ada kalimat yang mengarah pada perdebatan dan beberapa kali yang mendebat terus mendebat hingga saya harus menenangkan diri agar tidak terpengaruh tapi pada akhirnya, "kita sudahi diskusi.." menjadi penutup pertemuan disaat saya tidak merasa sedang berdiskusi atau terkadang saat saya bersiap menyampaikan hak jawab.
Bersambung yaaa..
Balananjeur, Ahad, 21 Mei 2023
Tidak ada komentar:
Posting Komentar