Kamis, 15 Juni 2023

Kita

Kita yang Sudah Berbeda
Defa S Hidayat

Waktu engkau memegang tanganku di lapangan tadi
Aku baru menyadari bahwa ada yang berbeda dari genggaman tanganku dan tanganmu
Lagi dan lagi kukatakan, "Aku baru menyadari ada yang berbeda." Setiap hari selalu seperti itu, kalimat berulang yang tak bosan ku ucap

Lalu engkau bertanya, "apakah itu?"
Ah, pertanyaan seperti itu saja membuatku tersenyum simpul
Engkau mengalihkan pandang menunggu jawabanku, membuatku sukses merasa menjadi wanita paling bahagia di dunia. Persis judul buku karya syaikh 'Aidh Al Qarni yang bukunya dipinjam teman dan tidak kembali
Tiba-tiba saja aku teringat buku itu dan ingin membacanya kembali. Tapi, ah lupakan saja! Semoga buku itu berada ditangan yang tepat
Aku lupa siapa teman yang meminjamnya

Sudah, lupakan saja dan ikhlaskan masalah buku! Kita kembali ke... Oh iya, tadi engkau bertanya perbedaan genggaman tangan yang sekarang, bukan?
Mari, mendekatlah kesini dan akan kubisikkan alasannya! 
Sebentar, aku lupa apakah itu. Pikiranku bercabang lagi gara-gara teringat buku favoritku yang kini entah dimana

Engkau tersenyum dan memandangku erat, membuatku tersipu malu saja
Padahal sudah hampir 21 tahun, namun aku masih malu-malu dengan tatapanmu
"Yang berbeda adalah cintaku semakin besar setiap harinya." Gombalan apa lagi ini? Membuatku senang saja.
"Gombalan suami kepada isterinya adalah ibadah." Ucapku pelan.
"Ini bukan sekedar gombalan." Katamu
"Sebaik-baik manusia adalah yang memuliakan isterinya."
Engkau mengusap keningku lembut, "semoga Allah semakin mencintaimu." Aku menyimak kalimat ini dengan hati dipenuhi haru, cukuplah doa antara Kita

Ah iya, aku kini ingat, semua itu karena kita sudah menjadi kita

Tasikmalaya, 5 Juni 2003


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hhhh