Nengok blog, eh ternyata 4 bulan ini hanya nulis 6 catatan disana, dulu kalau gitu teh ngrasa nggak produktif, tapi sekarangmah mungkin karena faktor usia jadi pas lihat gitu teh cuma bilang, "oh iya, hari-hari ini Allah ngasih amanah lain. Jadi produktifitasnya bukan hanya di sana." Yah, Alhamdulillah biidznillah sudah mulai menerima diri sendiri tanpa tuntutan berlebih; harus begini dan begitu dengan target yang terlalu wah untuk ukuran diri yang mudah ngdrop sakit.
Finally, "oh ya udah."
Cuma itu? No. Tetap dievaluasi untuk diperbaiki pola nya. Di lihat kembali sesibuk apa sih sampai nggak sempat nulis. Di cek lagi agenda hariannya karena khawatir justru lebih banyak waktu luang yang habis dengan percuma, ngrasa sibuk padahal aslinya zonk alias nggak sibuk-sibuk amat cuma si rasa yang ngrasa, "aku tuh sibuk banget." Itu cukup mengkhawatirkan. Merasa sibuk padahal aslinya banyak banget waktu luangnya itu cukup mengkhawatirkan. Why? Karena berpotensi membunuh waktu yang ada. Waktu yang bisa digunakan untuk memaksimalkan ibadah baik mahdhoh maupun ghoiro mahdhoh eh malah habis begitu saja hanya karena ngrasa diri sibuk.
Wait, beda banget kan ya antara orang yang sibuk dengan orang yang merasa sibuk. Saya tidak mau menjadi orang yang merasa sibuk, saya juga tidak mau menjadi orang yang berusaha menyibukkan diri dengan apapun tapi ternyata Allah nggak suka dengan kesibukan macam itu. Saya juga tidak mau menjadi orang yang memilih , "ya udah." Tanpa berusaha memperbaiki diri eh memperbaiki keadaan eh mengevalusi diri lalu memperbaikinya.
Lalu saya menemukan ada waktu dimana saya bisa menulis setiap hari yakni ba'da isya sebelum tidur. Bagaimana kalau jam luang di sekolah? Itumah waktunya tilawah sama baca buku. Hmm bisa juga sih nulisnya diantara waktu itu, mungkin nulis di buku catatan dulu untuk nanti dipindahkan ke laptop saat pulang ke rumah.
Alhamdulillah sambil curcol di sini sambil nemu solusi 😀. Solusi untuk tetap menulis. Masih nulis di buku catatan harian siiih, cuma yaa itu, ternyata di blog mah dalam 4 bulan teh jarang.
Memang harus banget ya nulis di blog? Bagi saya dan dari saya sendiri, ya. Saya mengharuskan diri saya sendiri untuk menulis di blog. Sebelumnyamah harus minimal 1 catatan per hari dalam u jurnal. Nulis apa? Yaah apa saja yang terlintas di kepala, pengalaman kecil, opini, tadabbur ayat, intinya apa saja yang membuat saya merasa yakin kalau itu harus dituliskan. Qodarullah beberapa bulan ini Allah titipkan amanah lain jadi ... yaa itu dia, mulai dievaluasi waktu luangnya dimana agar tidak habis sia-sia. Yaah sayang banget kan buat hidup yang sementara ini, yang kelak bakal Allah mintai pertanggungjawaban atas waktunya habis buat apa ini, eh ternyata malah dihabiskan buat hal-hal yang tidak ada faedahnya, jangankan faedah untuk ummat, untuk diri sendiri aja nggak ada. Yaa, zonk banget kan?! Sayang banget, kan? Dan ini terutama pengingat untuk diri saya sendiri.
Balananjeur, 29 November 2023
Tidak ada komentar:
Posting Komentar