Kamis, 30 November 2023

Pernah Merasa (1)

 

SS komen snap dari Ucu


Kayaknya sering banget deh, stressor nya juga banyak. Yaah namanya juga pada masanya.. kang Wawan sering bilang, "sesuatu itu terasa berat saat dijalani. Tapi yakin sama Allah kalau semua itu justru akan jadi hal-hal yang akan disyukuri. Jadi pertanyaan yang akan di jawab dengan amalnya adalah: mau dijalani dengan ikhlas dan sabar atau dijalani dengan gerutuan?" 

Beberapa stressor yang sering muncul saat itu :

1. Kurang tidur. MasyaAllah luar biasa banget tuh kalau tubuh kurang tidur efeknya kemana-mana. Badan yang lemes, males ngapa-ngapain, amarah jadi mudah kepancing, belum lagi kalau sakit-sakitan mah kurang tidur teh bikin badan mudah drop.

Kebayang nggak Bu, malamnya kurang tidur, besoknya harus bergulat lagi dengan pekerjaan yang tiada habisnya. Anak-anak yang kok kayaknya mudah banget rewel sama sering banget rewelnya. Yakin deh Bu, kurang tidur itu bikin suasana hati tidak menentu. Saat suasana hati tidak menentu, anak-anak yang sebenarnya nggak salah apa-apa jadi terlihat bikin ngeselin aja. 

Bener nggak? 

Trus emang bener kurang tidur bisa berpotensi bikin stress? Iya sangat berpotensi. Tapi justru disanalah mungkin letak ibadah kita; bersabar. Disanalah juga Allah sedang tarbiyah kita agar menjadi ibu yang tangguh dan semakin kuat dalam keikhlasan dan kesabaran. 

Yups Allah didik kita untuk tidak menuhankan tidur dan belajar tidur secukupnya. MasyaAllah bukankah kita bisa melihat sendiri bagaimana kokohnya tubuh ciptaan Allah ini! Meskipun waktu tidurnya sedikit tapi MasyaAllah biidznillah esok harinya masih kuat membersamai anak-anak dengan segala dramanya! MasyaAllah kalau bukan Allah yang kuatkan.. kita bisa apa? Kita nggak bisa apa-apa.

Menuhankan tidur? Yaaah mau gimana lagi, Allah kan sudah menitipkan anak-anak untuk kita jaga dan rawat, jadi ya wayahna bakal banyak konsekuensi dalam mengemban amanah itu. Salah satu yang perlu kita sadari adalah bahwa waktu tidur kita mau nggak mau bakal berkurang dan itu normal dialami semua yang bergelar orang tua terutama ibu. Solusi agar hati tetap terkondisi dalam kesadaran yang baik adalah menghindari mengeluhkan waktu tidur yang pastinya kurang banget. Kurang kata siapa? Kata teori yang sering lewat. Kalau tidur yang baik teh segini jam.. naaah kalau fokus pada teori kebutuhan tidur itu maka tak mudah bagi tubuh untuk menerima kenyataan kalau setelah punya anak mah waktu tidur teh jauh banget dari teori ideal itu. So, nikmati saja ritme yang tiba-tiba berubah itu. Tidur yang sebentar-sebentar bangun sampai-sampai pas ditotalkan waktu tidur teh hanya 2 jam an. MasyaAllah ikhlas saja dulu! Luapkan saja teori kalau tubuh butuh tidur sekian jam.. insyaAllah Allah maha tahu kok kenapa yang didapatkan justru hanya 2 jam per hari. Lalu minta sama Allah agar Allah kuatkan tubuh kita. Allah yang memiliki kita, semua tentang diri kita ada dalam genggamanNya, jadi daripada mengeluhkan, "aku tuh kurang tidur.." bla bla bla.. saya lebih memilih nangis minta ke Allah, "ya Allah...kuatkan! Ikhlaskan!" Yaah katakan saja semua yang dirasakan hati kepada Allah.. nanti Allah yang akan bantu kuatkan.

Tapi pemikiran ini berlaku buat diri sendiri karena insyaAllah saya ingin memeluk hangat setiap ibu yang sedang berada di fase ini. Saya faham rasa seperti apakah itu, lelah yang bagaimana, how stressnya.. saya faham rasa itu. Great big hug untuk setiap ibu dimanapun berada, terutama ibu yang sedang berada di fase itu. Semoga Allah kuatkan dan sehatkan.

Bersambung..

Balananjeur, 29 November 2023


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hhhh