Hari ini dihubungi 2 gadis Shalihah kang Wawan sekaligus, eh tidak dalam waktu benar-benar bersamaan sih, hanya saja dalam hari ini cuma beda jam.
Sebelumnya seorang teman bertanya, "Teh De, kok berdua terus? Anak-anaknya kemana?" Well, banyak orang yang masih menyimpan kenangan bahwa saya masih membersamai para bocah yang biasanya selalu ikut kemanapun saya pergi. Biasanya sambil gendong dan nungtun.. tapi sekarang justru tangan saya yang memegang tangan kang Wawan, bukan untuk menegaskan that dia adalah milik saya karena konsep kepemilikan dalam Islam tidak seperti itu 🤭, bukan juga biar dia nggak lari kemana-mana tapi karena..hmm salah satunya adalah bahwa hari ini saya masih dalam kondisi sakit dan lalalnggeongan jadi harus memegang tangan kang Wawan biar nggak tumbang. Kalaupun tiba-tiba tumbang maka ada tangan yang tetap menyangga agar tidak jatuh. MasyaAllah Alhamdulillah tsumma Alhamdulillah.
De Olin mengabarkan bahwa hari ini sedang menghafal untuk ujian assessment besok, begitu juga teteh Aufa yang ujian assessmentnya di hari yang sama dengan de Olin.
"Ummi masih suka degdegan kalau denger pelajaran favorit ummi teh." Tidak, bukan kisah romantik ala remaja yang membuat saya masih merasakan debaran hati saya . Tapi karena saya memang suka saat belajar, hingga hari ini tidak ada yang berubah dengan kesukaan tersebut. Lalu karena rasa itu pula lah saya berusaha agar Allah perkenankan anak-anak untuk mencintai juga apa yang saya cintai termasuk cinta belajar 🤭
Apakah mereka harus mencintai yang saya cintai? Tidak, mereka tetap memiliki kebebasan untuk memilih meski nyatanya sangat mungkin jika mereka akhirnya terpaksa mengikuti kesukaan dan kebiasaan saya .
Ahad, 3 Desember 2023
Tidak ada komentar:
Posting Komentar