Tadi pagi beberapa ranjang mulai kosong ditinggalkan penghuni sebelumnya. Banyak yang baru datang lalu sudah kembali bisa pulang...teteh bertanya, "kapan teteh pulang?"
Kami berbincang tentang beberapa hal hari ini:
1. Tentang syukur yang harus selalu digenggam dalam kondisi seperti apapun. Bersyukurlah karena di rawat di RS dengan fasilitas kesehatan yang sangat baik dan dokter serta perawat dan seluruh staf yang masyaAllah sangat baik dan lihatlah banyak orang yang kesulitan untuk berobat karena beberapa sebab. Bersyukurlah karena ditemani ummi abi dan Aa saat banyak orang yang di rawat di RS pun harus sendirian tak ada yang menemani dan menguatkan. Bersyukurlah 'alaa kulli haal..
Yang sakit itu harus tetap diingatkan.
2. Tentang sabar yang tiada berbatas. Sabar itu emang mudah banget saat dilafazkan tapi prakteknya, masyaAllah luar biasa... entah seperti apa rupa shabar yang ada, yang pasti kata Ustadz Jeje oge ari sabar teh bukan berarti allways smile, kadang nangis juga karena sabar itu tetap mengenal emosi seperti itu.
Shabar itu bukan aku kan sudah sabar atau sudah berusaha sabar, bukan kata kerja bentuk lampau tapi usaha yang terus menerus dan tak kenal kata sudah apalagi batas. Tak ada batas sabar selama ruh masih bersama jasad, sabar itu titik hentinya yaa saat ruh sudah berpisah dari jasad. Bukan sabar namanya kalau tersimpan kalimat, "selama ini aku sudah berusaha bersabar, tapi sabar itu ada batasnya..."
Mengingatkan yang sedang di uji sakit tentu harus memperhatikan bagaimana cara dan siapa orangnya.
3. Tentang sadar...
Tasikmalaya, 19 Maret 2024
1. Tentang syukur yang harus selalu digenggam dalam kondisi seperti apapun. Bersyukurlah karena di rawat di RS dengan fasilitas kesehatan yang sangat baik dan dokter serta perawat dan seluruh staf yang masyaAllah sangat baik dan lihatlah banyak orang yang kesulitan untuk berobat karena beberapa sebab. Bersyukurlah karena ditemani ummi abi dan Aa saat banyak orang yang di rawat di RS pun harus sendirian tak ada yang menemani dan menguatkan. Bersyukurlah 'alaa kulli haal..
Yang sakit itu harus tetap diingatkan.
2. Tentang sabar yang tiada berbatas. Sabar itu emang mudah banget saat dilafazkan tapi prakteknya, masyaAllah luar biasa... entah seperti apa rupa shabar yang ada, yang pasti kata Ustadz Jeje oge ari sabar teh bukan berarti allways smile, kadang nangis juga karena sabar itu tetap mengenal emosi seperti itu.
Shabar itu bukan aku kan sudah sabar atau sudah berusaha sabar, bukan kata kerja bentuk lampau tapi usaha yang terus menerus dan tak kenal kata sudah apalagi batas. Tak ada batas sabar selama ruh masih bersama jasad, sabar itu titik hentinya yaa saat ruh sudah berpisah dari jasad. Bukan sabar namanya kalau tersimpan kalimat, "selama ini aku sudah berusaha bersabar, tapi sabar itu ada batasnya..."
Mengingatkan yang sedang di uji sakit tentu harus memperhatikan bagaimana cara dan siapa orangnya.
3. Tentang sadar...
Tasikmalaya, 19 Maret 2024
Tidak ada komentar:
Posting Komentar