Sabtu, 23 Maret 2024

Makanan di Rumah Sakit

 

menu makanan rumah sakit

Waktu di rawat dulu, saya tidak pernah tidak menghabiskan makanan yang disediakan dari RS. Why? Apakah karena sangat enak? No. Bukan karena enak, tapi...


1. Saya tidak suka jika saya tidak menghabiskan makanan yang disediakan untuk saya. Rasanya seperti memubazzirkan sesuatu. Sedangkan mubazzir itu sifatnya syaitan.. saya nggak mau ngikuti sifat syaithan.
2. Emang sih terasa kebanyakan, meski sebenarnya porsinya dikit tapi buat yang lagi sakitmah segini teh banyak.. tapi lagi-lagi saya percaya bahwa porsi ini dan semua menu yang ada di sini sudah sesuai ukuran alias ukurannya pas buat saya. Yah kan kalau di RS mah ada ahli gizi nya jadi pokoknya saya percaya Weh..
3.Rasanya sih emang hambar, saya sendiri sampai bingung waktu bantuin menghabiskan makanan teteh ðŸ¤­ kenapa dulu saya habiskan makanan yang nggak ada rasanya ðŸ˜€. But, keinginan untuk segera pulih jauh lebih besar dari sekedar ngikuti rasa di lidah.
4. Saya juga ingin yang ngasihin menu itu seneng. Seneng kan kalau makanan yang kita hidangkan habis? Saya ingin yang menyiapkan hidangan dan yang mengantarkan serta mengambil wadahnya kembali senang lihat makanannya habis. Memberikan orang lain kebahagiaan bagian dari ibadah, kan?

Kalimat ini saya sampaikan berulang kali pada teteh waktu teteh kesulitan makan. Kendala di teteh sekarang sama dengan saya, kalau membuka mulut saja terasa cape apalagi harus mengunyah makanan meski nggak ngunyah banget soalnya isinya bubur. Tapi...tetap saja butuh effort yang tidak sedikit. Yang kedua kalau makan teh langsung mual dan muntah, itu juga cukup melelahkan. Dan yang selanjutnya nggak ada nafsu makan serta lidah yang kesulitan menerima makanan. Yaaah yang lagi sakit mah gitu, kan? Saya berbagi pengalaman pada shalihah yang terhitung baru sekarang drop banget kayak gini.

Bahwa perjuangan itu di semua lini kehidupan kita, Allah pun boleh jadi menguji kita melalui makanan yang dihidangkan saat kita sakit. Bagaimana kita melaluinya, ini yang akan menjadi ladang amalnya.

Tasikmalaya, 17 Maret 2024

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pra PKKMB