Kadang eh sering siiih dapat pertanyaan, "kemana aja? Nggak pernah kelihatan.."
Well, can I introduce my self? I am is a house wife. Eh trus apa hubungannya house wife sama nggak pernah kelihatan?
Bentar deh, saya garis bawahi dulu pertanyaannya:
1. Kemana aja
2. Nggak pernah kelihatan
Kemana aja. Namanya house wife yaaa pasti seputar rumah, house bimakna rumah. Biar rumah dengan segala kondisi didalamnya jadi homiiiiiii bahkan saat ibu keluar rumah pun tetap tanpa melepas predikat istimewanya. Pekerjaan di rumah itu nggak kenal kata SELESAI. Oke..tugas domestik sudah selesai dan anak-anak pun sudah besar, tapi izinkan saya untuk memaksimalkan potensi sebagai ibu yang pernah terjeda sebelumnya. Biarkan sayap saya tidak patah dengan tidak bertanya kemana saja.. itu memang kalimat yang sangat baik, namun sering mendengar kalimat itu terkadang mengusik diri, "seolah enggan silaturahim." Dan rasa seperti itu membuat tidak nyaman karena silaturahim adalah salah satu yang diusahakan dalam kondisi apapun..
Dalam kondisi apapun? Yups, kondisi sakit atau lagi nggak punya uang katanya dua kendala buat silaturahim, but saya melakukannya saat itu, bukan? So, jangan rusak usaha orang dengan kalimat yang sepergi itu!
Melanjutkan cerita ini.. menulis adalah salah satu aktivitas favorit, jadi jangan di ambil pusing jika mendapati banyaknya tulisan masuk story 🤭
Well, nggak pernah kelihatan. Kayak hantu dong 😂 eh tapi hantu mah kan nggak ada, jadi kayak apa dong tepatnya? Saya kesulitan membuat perumpamaan 🤭
Jreng jreng jreeeeeng... Jawabnya still, "hey, I am is a house wife."
Lalu saya akan merinci penjelasan selanjutnya di sini, biar jejaknya tersimpan daaaan siapa tahu bermanfaat bagi siapapun yang sedang dalam fase seperti itu. It's mean kayak , "ishbirii fashobrun Jamie, berbahagialah..ini hanya masalah waktu. Kelak engkau akan melihat itu sebagai bagian menyenangkan dalam sejarah mu "
Yups, ini hanya masalah waktu. Tadi saya curhat dengan seorang teman, tentang sesuatu yang membuat saya merasa tidak nyaman. Saya meyakini ini hanya masalah waktu, urusan dunia itu nggak bakalan lama, tapi saya tetap menceritakannya lalu membaik setelah bercerita. Really really kayak, "eh tadi nangis kenapa ya?😂
*****
Yang Menunggu di Awal Bulan:
Bayar kost an
SPP nak bungsu
Tagihan Internet
Tagihan BPJS
Belanja bulanan
Beli pulsa listrik
Biaya bulanan anak-anak
Dan lain-lain..
MasyaAllah nikmat Allah setiap awal bulan, Allah berikan kesempatan menutupi semua yang harus ditutupi hingga seringnya lupa kalau pengen beli panci presto 😂😂 but always Alhamdulillah 'alaa kulli haal, sungguh tiada satu pun nikmatNya yang laik didustakan
Sejak zaman dahulu kala 🤭 pokoe dari zaman awal jadi suami dan isteri sering banget ngbahas ini; rezeki itu bukan soal nominal namun keberkahan. Berkah artinya merasa cukup, bermanfaat buat diri dan ummat
Masih ingat waktu pertama kali jadi ortu 2 batita, yang satu harus beli susu bayi karena dikisat pada usia 20 bulan trus lanjut sufor. Bunsui, beli sufor juga .. si baduta seneng banget susu sama buku 😁
Sejak zaman dahulu eh dari awal nikah maksudnya .. sudah berazam untuk saling mengingatkan agar merasa cukup dulu sebelum datang segala kebutuhan 🤭. Pokoknya wajib bersyukur atas hal apapun yang datang dalam kehidupan kami, tentu saja pengejawantahan rasa syukurnya versi kami 😂😂
Next.. sadar diri. Setiap kali mau melakukan sesuatu teh nanya dulu, "sesuai nggak sih dengan kemampuan diri?" Bukan tidak yakin kalau Allah akan bantu cukupkan, tapi ini bentuk ikhtiar biar nggak sampai rungsing apalAgi sampai bikin orang lain rungsing.
Lho kok? Misal saya punya uangnya hanya cukup buat beli 1 buku, yaa udah nggak usah beli banyak-banyak. Eh Naha bikin contohnya buku ini teh 😂
Sadar pada kemampuan diri bimakna.. hmm salah satu contohnya, kami tidak membelikan anak-anak banyak mainan selain karena sebagai salah satu bentuk pola asuh kami tetapi juga karena kemampuan kami waktu itu segitu.. nggak ada alokasi buat mainan.
Uang saku anak-anak (sampai saat ini) sambil mengajak mereka untuk mengingat agar membuat persiapan juga untuk hari esok.
Nyambung nggak sih contohnya? 🤭
Intinya, Rezeki itu Allah yang ngatur.
Dan kita diberikan peluang oleh Allah untuk berikhtiar semaksimal mungkin, bersyukur dan yaaa kayaknya sadar diri juga bagian dari ikhtiar . . Allahu a'lam
Apa yang sebenarnya sedang saya ceritakan? Hanya cerita yang random banget singgah di kepala.
Balananjeur, 1 November 2024
Tidak ada komentar:
Posting Komentar