Hari itu kami survey beberapa tempat di sekitar kampus :

1. Di sekitar SMP sepertinya agak sepi, tapi mungkin karena masih pada libur jadi kelihatan sepi. Di sana ada beberapa rumah yang mau dikontrak kan.. Untuk saat ini, apalagi teteh belum punya teman di sini, kayaknya ngontrak rumah mah belum masuk rencana.

2. Kost an khusus putri di sekitar kampus pertama di hari ke-3 itu, qodarullah tidak ada jawaban setelah beberapa kali kami mengetuk pintu. Sepertinya penjaga atau mungkin pemilik kost an atau mungkin salah satu penghuni kost sedang ada di sana, terbukti dengan pintu rumah yang terbuka dan ada motor serta sandal di depan rumah.

3. Kost an ke-2 terlihat bersih tapi sepi. Yaa lagi-lagi pastinya sedang pada libur. Kami memutuskan menulis no HP yang tertera di plang untuk kami hubungi setelah sampai di rumah nanti

4. Kost an kesekian, terlihat sese teteh sedang duduk di teras. Kost an juga tampak agak ramai, mungkin beberapa mahasiswi sudah kembali ke kost an. Atau mungkin juga mereka yang bekerja di sekitar sini. Saya tidak sempat bertanya dan tidak ada niat untuk bertanya. Yang pasti kost an itu saya skip karena alasan tertentu. Mungkin suatu saat akan saya ceritakan alasannya, tapi tidak sekarang..

5. Kost an selanjutnya lumayan besar, nyaman, ada cctv juga, saya tidak sempat bertanya apakah penjaganya tinggal di sana ataukah tidak karena merasa kost an ini pun kurang pas buat teteh. Jadi pertanyaan pun di skip untuk ditanyakan ke calon kost an yang lain..

6. Kost an kesekian.. Nyaman, sudah komplit juga seperti kost an lainnya yang sempat kami survey. Penjaganya juga ada di sana, maksudnya tinggal di sana, ada cctv.. Tapi harganya diluar kemampuan kami. Oh iya, di sini harga kost an rata-rata 600 sampai 1 jt perbulan, qodarullah nya setiap yang kami kunjungi harus diambil pertahun. Tentang biaya kost an di sekitar kampus akan saya tuliskan di blog, InsyaAllah. Siapa tahu bermanfaat untuk yang lain yang sedang mencari kost an di sini..

7. Yang selanjutnya, katanya inimah cukup murah.. Kata ibu-ibu di sekitar sini sih begitu. Wifi, kasur, KM, semuanya sudah ready di dalam.. Biayanya katanya bisa di tawar, ada yang bilang 550 juga bisa. Kami diantar seseibu yang bukan penjaga kost an untuk melihat kost an. Bagaimana saya tahu ibu itu bukan penjaga kost an? Yah atuh dari informasi ibu tersebut. Saat masuk ke kost an, saya merasa tidak nyaman karena saya dan ibu tersebut bisa dengan leluasa masuk ke dalam.. Bagaimana bisa? Ya, gerbang kost nya tidak di kunci. Saya memutuskan tidak banyak mencari informasi tentang kost an ini sejak awal saya bisa masuk..
Hal lainnya karena tidak ada dapur dan tempat jemurannya juga hanya di lorong, tidak ada area hijau, tidak ada penjaga.. Informasi yang saya dapat memang sangat minim, namun yaa gitu saya tidak akan mencari informasi lebih detail untuk sesuatu yang tidak akan saya pilih. Hmm..

8. Kost an kesekian yaitu kost an yang akhirnya kami booking dan langsung membuat saya bilang ke kang Wawan, "di sini ya Bi." Seyakin itu? Padahal baru masuk pekarangan.. Yang pertama, seseakang yang bertanya seperti yang sudah saya ceritakan di awal, bertanya dengan ramah.. Oh oke, saya selalu menyukai keramahan dan orang-orang yang ramah. Saya melihat baik pekerti dari akang yang saya perkirakan anak pemilik kost an dan ternyata memang anak pemilik kost an itu. Yang kedua, gerbangnya terkunci.. Artinya pemilik kost an berusaha menjaga keamanan anak-anak kost an. Yang ketiga, ada area hijau di pekarangan dan terawat dengan baik, pekarangannya pun bersih. Terasnya bersih, kaca nya juga bersih padahal cukup dekat dengan jalan.. Ah bisa-bisanya saya menilai kebersihan di saat saya sendiri kurang menjaga kebersihan dan kerapihan di rumah sendiri.
Keempat, entah itu pemilk kost an atau penjaga atau mungkin penghuni kost an yang menempelkan sticker yang berisikan.. Hmm kurang lebih kalimat memotivasi untuk membaca, menghapal, dan mengamalkan alquran. Alamak.. Saya jatuh cinta dengan kalimat itu. "Kalaupun nanti kita harus mencari kost an lain lagi karena misal biaya kost an ini tidak terjangkau oleh kita, kost an ini tetap jadi pilihan utama kita ya Bi." Akang mengangguk mengiyakan.. Selalu ada ungkapan, "istri selalu benar." Dan tidak boleh ada kata 'kurang setuju' apalagi 'tidak setuju' pada perempuan, eh istri (terutama saya) jadi kang Wawan pun mengiyakan saja. Yaah cari aman adalah hal paling boleh dilakukan suami pada isterinya.
Selanjutnya.. Yang kelima, garasinya cukup luas dan di area yang InsyaAllah cukup aman. Dengan area yang tertutup khusus garasi, dekat tangga ke lantai ke-2, depan kamar penjaga.. Oh iya, kabar baiknya adalah penjaganya menginap atau tinggal di sini, beliau pun seorang ibu. Ada juga yang beberes pekarangan dan beberes rumah.
Selanjutnya, pintu masuknya nggak bisa sembarangan orang luar bisa masuk, di kunci dengan baik InsyaAllah..
Lalu, hmm banyak pertimbangan lain yang InsyaAllah sesuai dengan kriteria yang kami cari. Dapur yang luas dengan peralatannya di tiap lantai, area hijau di lantai 2 dengan sirkulasi udara juga pencahayaan yang baik, tempat menjemur pakaian yang tertutup namun mendapat cukup sinar matahari, dekat dengan kampus, ruang tamu dan ruang tengah yang luas..dan yang paling utama, saya meyakini ibu kost nya adalah seorang ibu yang berusaha menjaga anak-anak kost dengan do'a-do'a yang baik. Penting bagi saya memilihkan seseorang yang juga akan menjaga anak kami dengan ikhtiar dan doa sebagimana yang kami usahakan.

Ya, selama kita diberikan pilihan mah.. Bebas saja buat milih, kaan?
Next saya lanjutkan ceritanya, InsyaAllah..

Balananjeur, 12 April 2025