Akan ada saatnya kematian datang memutuskan semua anganku. Aku tak kan pernah tahu kapankah itu, namun yang pasti ia akan datang dengan wajahnya yang tak ku tahu seperti apa. ia mengintaiku entah dari depan, belakang atau pun sampingku.
Akan ada saatnya pengeras suara dari masjid itu mengumumkan namaku sebagai seorang yang akan dihantarkan menuju tempat peristirahatan terakhirku, akan ada yang tersentak, "ya Allah Dede." atau mungkin bersedih merasakan kehilangan hingga semua tentang aku menjadi pembicaraan.
"Dede itu pernah begini dan begitu."
"Dede itu seperti ini dan seperti itu."
"kasihan anak-anaknya." dan kalimat-kalimat lain yang semisal itu.
Apa yang ada dalam ingatan mereka tentang aku?
Akan ada saat dimana orang-orang berhamburan menyampaikan ucapan takziah, sedang aku tak bisa menghulur tangan atau memberi senyuman apalagi melafaz sapa. Aku terdiam, membisu, kaku..
Apa kabarku hari itu?
Ada 4 anak dan suamiku yang berduka untukku, disekeliling mereka ada orang-orang baik yang mencoba menguatkan, memberikan kalimat-kalimat baik yang diharapkan bisa memberi kekuatan.
Untuk hari itu, "kuatlah dan ikhlaskan ummi!"
Akan ada saat dimana aku dihantar ke gundukan tanah lalu ditinggalkan..aku sendirian saat itu. Bahkan keluarga yang mencintaikupun kan pergi meninggalkan aku. Aku tak bisa berteriak agar ada yang tinggal dan menemaniku..
Ah, Tiba-tiba saja dadaku kelu..
Seperti apa aku dihari itu?
Masha Allah tulisan bunda aufa berita menyentuh qolbuku. Mengingat kematian yg entah kapan akan menjemput mengispirasi untuk terus fatabaqul khoirot, untuk terus beramal menebar manfaat untuk sesame lewat tulisan. Hatur nuhun telah mengingat kan akan ajal yg tdk tahu kapan akan datang.
BalasHapus