Kamis, 05 November 2020

Catatan Pandemi (bagian 2)

Pagi ini mendapat kabar putri kami termasuk salah satu dari sekian yang akan menjalani rapid test. 

Hati, entah karena cinta Ibu yang berlebih dan seringkali tak masuk nalar, tiba-tiba saja ia dipenuhi gemuruh khawatir. "Apa kabar sayangku? Semoga baik-baik saja yaa shalihah?" Gemuruh khawatir berselimut rindu menggema hingga isak pun tak tertahan. 

Putri kami mengeluhkan ada pusing dan beberapa teman yang lain juga memiliki gejala yang berbeda-beda. Kemungkinan hanya flu dan atau masuk angin biasa, tapi Alhamdulillah pondok bergerak cepat dengan melakukan pemeriksaan dini setelah sebelumnya seluruh pembina dan tendik Alhamdulillah dinyatakan negatif covid 19.

Tentang covid 19 ini banyak simpang siur beritanya. Ada yang meyakini bahwa memang benar covid 19 itu ada. Ada juga yang acuh mau ada atau tidak, tidak ada pengaruhnya sama sekali. Ada yang tidak mempercayainya. Ada juga yang tidak percaya dan menganggap ini rekayasa atau konspirasi. 
Saya ada di posisi yang mana? Yang saya tahu, saya merasakan benar dampak pandemi ini. Merasakan sedihnya mereka yang keluarganya terpisah karena covid 19. Saya merasakan kekhawatiran yang sangat sekaligus terpenjara dalam rindu pada buah hati yang tidak bisa dijumpai kecuali melalui video call setiap akhir pekan. 

So, saya percaya atau tidak? Saya tidak berminat bermain dalam konteks percaya atau tidak percaya karena perdebatan seperti itu (termasuk berdebat dengan diri sendiri) tak kan merubah keadaan. Saya hanya memilih untuk meyakini bahwa apapun dan seperti apapun manusia berusaha (hal baik atau buruk) dan bahwa semua yang terjadi pastilah ada peran Allah didalamnya. Bahkan jika itu diyakini konspirasi sekalipun, semua tak kan terjadi kecuali ada kehendak Allah yang membuatnya terjadi. 

Kun kata Allah, fayakuun maka jadilah. 

Sekali lagi, saya tidak tertarik untuk bersilat dalam perdebatan percaya atau tidak percaya dan akan lebih memilih untuk mengikuti protokol kesehatan yang ditetapkan team medis yang pastinya lebih memahaminya. 

* sambil menunggu kabar hasil test putri kami dan harapan agar ia baik-baik saja. Juga harapan agar pandemi ini segera usai 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hhhh