Dan hingga kemudian batu yang menggantikan kami bicara... Itulah kisah palestina yang seringkali hadir dalam perbincangan anak-anak..
Saat peluru berhamburan bertemu dengan batu-batu kerikil yang pastinya tak pernah sebanding... Namun, wallohu musta'an wallohu khoirul maakirin..
Bahkan saat darah para pelontar batu tertumpah dan tubuh mereka ambruk menyatu dengan tanah... Ruh mereka terbang harum ke sisi penciftanya, mereka berbahagia disana...
Maka adakah kemenangan sejati selain kemenangan seorang hamba yang berjuang di jalan Allah dengan semua yang dia miliki tanpa sedikitpun mencoba mencaci perjuangan saudara-saudaranya apalagi merasa lebih dari saudara-saudaranya?
Maka adakah kemenangan sejati selain kemenangan seorang hamba yang kembali menghadapNya dengan muka berseri?
Dan jika hari ini dia terluka... Sesungguhnya kelak lukanya itu akan menjadi hujjahnya di hadapan Allah.
Sungguh beruntung kehidupan seorang muslim... Abdinya pada Robbnya tak pernah sia-sia disisi Robbnya, bahkan meski seluruh manusia mencaci dan mendengkinya.. Kematiannya melukiskan kehidupan yang baik sepanjang hidupnya..
Tak ada kehinaan atasnya...
Maha benar Allah atas segala firmanNya...
Dan hingga batu yang kemudian menggantikan kami bicara menjadi satu kisah yang senantiasa membangkitkan semangat dan kesadaran anak-anak untuk tak gentar melawan sesuatu yang terkadang menindas ; rasa malas.
Tidak mudah melawan rasa malas, baik itu bagi anak-anak maupun orang dewasa seperti kita.
Inilah salah satu i'dad yang mereka lakukan sebagai seorang muslim...
I'dad jasadiyah, i'dad ruhiyah serta i'dad fikriyah yang menjadikan semua tempat dan semua kegiatan hariannya sebagai langkah-langkahnya.
Dan hingga batu yang kemudian menggantikan kami bicara ... Akan selalu jadi pecut untuk kami dan mereka yang insyaAllah menganggap bahwa agama yang kami pegang adalah satu2nya dien yang benar di sisi Allah.
Adalah waktu yang kami miliki,
Adalah setiap desah nafas kehidupan kami,
Adalah setiap detak dan denyut...
Semuanya adalah milik Allah...
Kami hanya dititipi...dan amanah ini haruslah kami laksanakan sebaik mungkin hingga saatnya kami dikumpulkan dan mempertanggung jawabkan amanah ini, saat semua orang disibukkan dengan urusannya sendiri-sendiri...
Dan hingga kemudian batu menggantikan kami bicara...mengingatkan kami bahwa tak ada kemuliaan tanpa perjuangan.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar