Tiba-tiba terpikir untuk berbagi kisah tentang proses kami membangun rumah yang kami tempati selama hampir 9 tahun ini.
.
.
Untuk apa berbagi kisah? Harapannya sih agar menjadi penyemangat. Penyemangat bagi siapa saja yang masih merancang asa membangun rumah impian.
.
.
Ya, saya pernah merasakan hal yang sama..
Kondisi yang sama dimana kami harus berpindah kontrakan sedang kondisi saku bak roller coaster di saat ia dibutuhkan..
Terkadang mengurut dada menarik nafas panjang karena uang yang sedianya disiapkan untuk membayar kontrakan habis terpakai untuk keperluan tak terduga dan mendesak..
Menerawang kira-kira bagaimana cara kami mendapat pundi rupiah penyambung tempat bernaung kami dari hujan dan panas.
.
.
Ya, saya pernah merasakan hal yang sama..
Dan saya sangat faham bagaimana rasanya menghadapi hari-hari itu.
.
.
Letih? Sekian tahun berpindah kontrakan menjadi cerita unik tersendiri yang hanya kontraktor juga yang tahu bagaimana cerita letih dan suka serta duka nya.
.
.
Tentu saja tidak setiap letih adalah duka. Karena kami meyakini didalamnya Allah siapkan banyak sekali kebaikan, tarbiyah untuk kami..
.
.
MasyaAllah, fabiayyi aalaairobbikumaa tukadzdzibaan?!
.
.
Untuk hari-hari yang telah berlalu itu, izinkan kemudian saya berbagi dipostingan selanjutnya nanti! 🙏😁
Beberapa puzzle kenangan yang coba saya rangkai hingga utuh berbentuk, kisah kami hingga akhirnya kami berpindah tempat tanpa harus merasai lagi dikejar-kejar uang kontrakan yang selalunya naik setiap tahunnya.
.
.
Ya, kami bukan orang yang ketika kami menginginkan sesuatu maka saat itu juga kami akan mendapatkannya.
Ada tangis dan keringat yang menyertai.
Bahkan kisah pengiring lain yang saat itu menjadi kisah penuh drama tersendiri.
MasyaAllah, sungguh semua itu anugerah yang besar dari Allah. Semua kisah itu, semuanya tarbiyah..
.
.
Berapa tahun ngontrak? Berapa kali pindah kontrakan?
Kami, awal menikah tinggal di rumah emak, lalu mamah, kemudian kontrakan pertama, pindah ke rumah kontrakan kedua, beralih ke bandung dengan 3 kali berpindah rumah di 3 tempat yang berbeda, balik kampung menempati rumah saudara dan qodarulloh biidznillah berakhir disini.
Total berpindah-pindah jadi sekitar 9 tahun... sungguh, meski hari itu penuh cerita, terkadang sampai hari ini saya masih harus meyakinkan diri bahwa kisah itu benar-benar sudah usai.
.
.
Untuk apa menuliskannya disini? Sebagai jejak dan sekali lagi semoga menjadi kebaikan, pemberat mizan kebaikan.. penyemangat bagi siapapun yang sedang mengurai tekad membangun rumah impian. Jangan patah semangat, semua ada waktunya! Allah Maha tahu saat yang paling tepat..
.
.
#menulismenjejakkisahdanamal
Catatan ini di tulis di Tasikmalaya, 15 Juni 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar