Kamis, 31 Desember 2020

Horee Aufa Pulang (bagian 2)

 Jum'at pertama Aufa di sini setelah melalui 4 hari masa liburnya, sebenarnya sudah 5 hari hanya saja hari pertamanya dilalui di perjalanan pulang Bogor-Tasikmalaya. Qodarulloh 'alaa kulli syaiin, rencana pulang hari Selasa nya ternyata maju satuhari menjadi hari Senin.

Saat mendapat kabar fixed kepulangan Aufa, saya sedang di perjalanan menuju Salawu, menuju rumah salah satu saudara kami yang akan melaksanakan walimah putrinya. "Ibu, hari ini kami berangkat dari Bogor." WA dari Pak Agung yang akan menjadi pembimbing kepulangan Aufa membuatku ingin segera kembali pulang ke rumah agar bisa mempersiapkan kepulangan Aufa. Tapi saya tak cukup berani mengatakannya apalagi saat melihat ekspresi bahagia Emak mendapati kami (menantu-menantunya) semuanya bisa ikut ke Salawu. Saya pun tetap ikut perjalanan meski hati saya mengembara bersama ia yang sedang perjalanan pulang.

Saat di Salawu pun saya tak bisa tenang, terus menerus melihat hp mengikuti info perjalanan Aufa melalui WAG wali santri juga WA pak Agung. Saya tidak bisa fokus, enggan berbaur dengan yang lain. Yang ada di fikiran saya hanya rumah dan Aufa.

Jam setengah 5 sore saya kembali ke rumah, bertepatan dengan itu hujan turun sangat lebat dan sebuah panggilan masuk mengabarkan bahwa Aufa kami sudah sampai di Balandongan, artinya sebentar lagi puteri kami sampai di Pamoyanan, artinya Abi nya harus segera berangkat ke Pamoyanan untuk menjemput shalihah kami.

Dengan mobil kolbak kakak saya, kakang berangkat ke Pamoyanan. Tidak membutuhkan waktu lama. mobil yang menjemput puteri kami sampai di halaman rumah kakak saya.

MasyaAllah, hadza min fadhli Rabbi. Mendapatinya tepat di pelupuk mata dengan tinggi tubuhnya dan senyum serta sorot mata lembutnya membuatku tergugu, "Rabbana.." hati ini dilingkup bahagia teramat sangat, meski tangis menjadi warna lain dari pertemuan, tapi ada hati yang tiba-tiba terasa sangat lapang..

"Teteh Aufa, Shalihah Ummi, Puteri cantik ummi, apa kabarmu Nak? Ummi rindu.." Kami menangis dalam deru hujan menjelang maghrib itu. Tangis bahagia pengobat rindu..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hhhh