Kamis, 03 Desember 2020

Teringat Khansa Binti Amr

Sahabat,
Saya teringat sebuah kisah indah dari wanita yang mulia, Khansa binti Amr (Ibunda para Syuhada) saat mengumpulkan keempat putranya lalu mengatakan, "Wahai anak-anakku, sesungguhnya kalian memeluk agama ini tanpa paksaan. Kalian telah berhijrah dengan kehendak sendiri. Demi Allah, yang tiada Tuhan selain dia, sesungguhnya kalian ini putra-putra dari seorang lelaki dan seorang perempuan yang sama. Tidak pantas bagiku untuk mengkhianati ayahmu, atau membuat malu pamanmu, atau mencoreng arang di kening keluargamu."
.
Khansa berhenti sebentar, kemudian melanjutkan, "Jika kalian telah melihat perang, singsingkanlah lengan baju dan berangkatlah. Majulah paling depan, niscaya kalian akan mendapatkan pahala di akhirat, negeri keabadian. Sesungguhnya tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah. Inilah kebenaran sejati, maka berperanglah dan bertempurlah sampai mati. Wahai anakku, carilah maut niscaya kalian dianugerahi hidup."
.
Ketika beliau Rodiyallohu 'Anha mendapati keempat putranya Syahid, beliau mengucapkan, "Segala puji bagi Allah yang telah memuliakanku dengan syahidnya putra-putraku. Semoga Allah segera memanggilku dan berkenan mempertemukanku dengan mereka dalam naungan rahmat-Nya yang luas."
.
MasyaAllah.. Kisah yang indah dari teladan yang mulia.
.
Hhh.. Lagi-lagi, apa yang bisa membuat kita merasa lebih baik hingga berlaku sombong lalu memicingkan mata dari teladan-teladan mulia, calon penghuni syurga?? Lalu beralih mengidolakan para pendusta Allah yang tak sekalipun memberi faedah untuk kita.. ???!!
Yaa Robb, yaa Robbal aalamiin.
.
Semulia Khansa? Kita bahkan tak sanggup berjauhan dengan putra-putri kita yang sedang mencari ilmu...
Sedang Khansa? MasyaAllah, wanita mulia itu berniaga dengan Allah, melakukan sebaik-baik perniagaan yang mungkin jika itu di zaman sekarang akan banyak yang mencaci dengan ungkapan-ungkapan yang membuat merah wajah para pecinta.
Cinta,  ia hanya bisa difahami oleh orang yang mencinta. Tak mungkin yang selainnya bisa memahami itu.. 
Sebagaimana cinta Khansa pada putra-putranya, cinta yang membuat dia rela berpisah dari putra-putranya untuk kehidupan yang lebih baik di sisi Rabb nya. 
Cinta pada Dien nya membuat dia rela berpisah dari putra-putra yang dicintainya demi kemuliaan Islam dan kaum Muslimin. 
Lalu saya teringat pada diri saya sendiri, jarak Tasikmalaya-Bogor bukanlah jarak yang 'jauh', tapi hati sering terusik dan bahkan netra menderas kalau teringat ia qurrota a'yun kami disana. 
Sangat jauh, saaangat jauh untuk bersanding dengan wanita-wanita mulia yang sering saya ceritakan pada anak-anak. 🥺🥺


Catatan ini saya tulis di Tasikmalaya, 30 Mei 2020

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hhhh