[27/4 05.29] Karena saya mudah lupa sedangkan di kepala seringkali berkeliaran aksara yang menerobos memaksa ingin berlarian ke atas kertas, jadi harus selalu sedia kertas atau media tulis lainnya. Kalau kebetulan nggak bawa media tulis mah nyari kertas bekas di sekitar trus tulis deh. Seperti tulisan di kertas hvs ini, tertulis disana kalau itu dibuat pada bulan november 2019,masyaAllah sudah cukup lama dan tersimpan dalam tumpukan kertas di atas bufet yang tadi dibereskan Abang. Apa kabar sahabat fillah? Sahur kali ini saya agak telat bangun, sudah jam 4 kurang 10 menit saat bangunteh, biasanya bangun jam setengah 3. Jadi taditeh langsung pakpikpek di dapur nyiapin menu sahur, Alhamdulillah bala bantuan datang dari anak-anak yang sigap membantu melihat Umminya riweuh 🤭. And then, Alhamdulillah 12 menit menjelang shubuh Allah izinkan kami menikmati sahur hari ke 15 ini. #Ramadhan1442Hday15 #sahurday15
**********
[27/4 18.33] Uang ini memiliki arti yang spesial, bukan uangnya tapi kisah dibalik kehadirannya. MasyaAllah hadza min fadhli Rabbi.. "Ini buat Ummi." Ucapnya sambil menyodorkan dua lembar ini. Saya senang menyimpan jejak, jejak kebaikannya hari ini untuk hari esoknya; didunia dan di akhirat. Ari dikasih sama anak teh maunya di simpen, di sumputkeun, kalau perlu dilaminating, di pigura an, simpen di dinding dengan beberapa kalimat keterangan dan tanggal dibawahnya. Buat apa? Kebaikan itu harus diingat 😁 Tapi, kalau ada seseorang (siapapun dia) memberi kita sesuatu (apapun itu), hal terbaik yang harus kita lakukan adalah memanfaatkan pemberiannya agar nilai kebaikannya tidak hanya sampai pada saat dia memberi, tetapi menjadi shodaqoh jariyah yang pahala kebaikannya senantiasa mengalir untuknya. Itulah cara kita mencintai dan berterimakasih padanya. Eh sayateh lagi nulis apa ya ini teh 🤔🤔🤔.
**********
[27/4 18.45] Ba'da ashar tadi lambung kembali berdemo, kali ini lebih rame. Sambil meneriakkan yel-yel protesnya. "Buka saja Mi!" mereka kompak sekali saat meminta berbuka, padahal Maghrib tinggal hitungan jam. Berbagai macam cara dilakukan untuk mengurangi meredakan ketegangan yang terjadi, tapi bukannya reda justru malah semakin meluas. Area sekeliling membludak dengan para pendemo, kram usus hingga sesak nafas akhirnya tak sadarkan diri selama beberapa menit. Luar biasa ternyata efek keributan lambung ya, tapi saya ingin menjalankan shaum hingga tiba waktu berbuka. Saya hanya ingin Ramadhan ini tunai dan saya yakin atas pilihan untuk tetap shaum. Setelah sadar, saya memilih berdiri dan mengambil sapu sambil mengatakan pada diri sendiri, "bersabarlah dan berbahagialah, Allah janjikan kebaikan dalam keshabaran dan Allah adalah sebaik-baik penolong dan tak pernah ingkar janji. Tersenyumlah dan berbahagialah!" MasyaAllah Alhamdulillah 'alaa kulli haal,Allah izinkan shaum tertunaikan hingga maghrib dan kondisi semakin baik.
**********
[27/4 18.56] Hapuskan dendam bersihkan hati, buang kebencian antar generasi! Oh iya ya, terutama di dunia politik (read: kekuasaan), seringkali nanam kebencian nu terus berulang. Hari ini siapa yang lagi berkuasa dengan bebas menyakiti yang tak se kata, esok saat berganti kekuasaan giliran ia yang menyakiti mereka yang dulu menabur duri, begitu seterusnya hingga dendam kesumat menjadi warisan sejarah tak berkesudahan.
**********
[27/4 21.07] Tentang proses hafalan. Ini hari ke-14 ikut tahfid online maryam, MasyaAllah saya senang ikut kelas tahfidz itu karena ada yang mengoreksi dan meluruskan bacaan saat keliru, terutama dalam hukum tajwid. Baca Al Qur'an mah kan harus tartil nya, warottilil qur'aana tartiila, naah kalau ada yang bantu nyimak sama ngoreksi itu MasyaAllah anugerah yang luar biasa pisan ituteh 💕 oh ya, saya baru sampai halaman 7. Saya ingin benar-benar mutqin jadi memilih untuk menyesuaikan dengan kemampuan otak (yang sedang di uji ini) sekarang. Jadi sehari teh cuma ambil beberapa baris, apalagi ceritanya sedang dalam proses mengembalikan hafalan, jadi nggak apa-apa sedikit-sedikit juga. Yang penting ada progress dan insyaAllah tekad. #Ramadhan1442H
Tidak ada komentar:
Posting Komentar