Aku mencoba mempraktekan ilmu yang diajarkan teh Ika di webinar rumah aqiqah kemarin. Kutarik nafas dalam-dalam lalu dikeluarkan, begitu seterusnya sampai aku merasa rileks lalu sambil menutup mata bertanya pada diri, "apa kabar, diriku?"
Aku bertanya pada hatiku, "Apa kabarmu?" jawabannya murung, aku tak tahu kenapa karena itu sebelum melanjutkan ke anggota tubuh yang lain aku memutuskan untuk melakukan sesi deep tallk dengan si hati yang sedang murung, mencoba mencari tahu lebih dalam alasan murungnya dan mencari solusi bagi permasalahannya. Saya tidak ingin meninggalkannya sendirian dalam kegundahan atau pilu yang menyesakkannya. Saya harus disini sementara sampai ia benar-benar pulih.
"Apa yang membuatmu murung?" tanyaku. Tidak ada jawaban, hanya bisu yang menyelimuti.
"Adakah yang membuatmu terluka?" Kuganti pertanyaan dengan sesuatu yang lebih spesifik. Masih tak ada jawaban. Aku pun mulai diam dan menarik nafas panjang, berusaha mencari tahu lebih jauh tentang sebab kemurungan si anggota badan yang memiliki peran penting dalam kehidupan ini.
"Satu, Dua, ah ternyata sudah tiga minggu lebih aku kembali terjebak dalam sakit."Aku mulai bermonolog, mencairkan kebisuan mengajak si hati yang terdiam dalam pilu nya, mengajaknya mencari tahu sekaligus solusi bagi permasalahannya. "Awalnya aku merasa tak berarti dan sangat kacau, hidupku kembali berkutat di balik jeruji dinding dan jendela. Tanganku terborgol bersama dua kaki yang tidak bisa berbuat apa-apa, aku menangisi semua itu sedang hanya itu yang bisa kulakukan.
Bersambung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar