Belajar Tentang Hidup

Beberapa waktu lalu saya share tentang beberapa ayam yang mau dijual, rencananya mau jual 6 ekor ayam ukuran sedang. Hmm kata Bu Kokom mah jajangkar namanya yang ukuran segitu teh, mamah bilang di usia itu dagingnya enak.

Cari info penjualan: jual kemana, harga berapa, bagaimana and all about ngajual ayam weh soalnya saya benar-benar nggak faham semua tentang proses jual beli ayam.

Kalau ada yang bertanya, "teteh beneran nggak tahu?" Hahaha bisa di cek pengetahuan saya 🤭

Katanya kalau dijual ke tukangnya (yang suka beli ayam buat di jual lagi tea), harga perekornya dibeli kisaran harga 25 sampai 30 rb. Saya merasa nggak enak kalau dijual dengan harga segitu mah. Bukan karena saya ingin mendapat lebih tapi saya merasa seolah tidak menghargai orang yang pertama kali memberi ayam untuk dikembangbiakkan ini. Jadi akhirnya saya memilih untuk tidak jadi menjualnya dan mengajak abang membuat kandang lagi yang lebih besar untuk merawat ayam sampai ayam itu tumbuh besar and then dipotong dan daging ayamnya dibagikan.

Qodarullah teteh ipar saya bilang mau beli beberapa ayam, awalnya agak bingung buat ngjualnya soalnya ukuran tubuh ayamnya masih kecil, tapi katanya usia itu memang usia terbaik buat ayam. Ya udah karena tetehnya juga setuju mah kami pun tidak keberatan menjualnya. (Aslinya mah berat tapi nanti saya ceritakan proses melewati rasa berat dan alasannya)