Senin, 16 Agustus 2021

Puber kedua

Saya berbincang dengan suami tentang kemungkinan puber ke-2. Terlepas dari apakah puber ke-2 itu benar-benar ada atau sekedar dibesar-besarkan.

Saya, "sayang, kalau suatu saat abi merasa menyukai seseorang selain istri abi, maukah abi menceritakannya padaku?"

Suami, "Apakah hal yang baik mengatakan sesuatu yang kemungkinan besar bisa menyakiti perasaan istri yang harus abi jaga?"

Saya, " meski menyakitkan, setidaknya izinkan istrimu ini membantumu melalui perasaan seperti itu hingga tak menyeruak kemudian menguat dan membuatmu mengambil keputusan yang tak kita ketahui akhirnya seperti apa. Banyak yang memiliki akhir yang bahagia tanpa kendala berarti karena keikhlasan yang baik dari semua pihak, Banyak orang yang menyesal dan tak bisa berlaku adil seperti seharusnya dan seperti tekadnya. Banyak orang yang berhasil melalui setiap episode 'perang bathinnya' dengan cara yang indah. Banyak juga yang salah satu di antara mereka berlinang airmata karena ketidak mampuan sikap selaras dengan ilmu yang dimiliki.
Jadi, izinkan ummi untuk menjadi shahabat tempatmu berbagi, bahkan jika kisah itu tentang rasa yang mulai terbagi!!"

Suami, "istriku sayang, abi tidak menikahimu untuk membuatmu terluka. Sedikitpun tak ada niatku untuk membuatmu terluka. Tak ada niat untuk membagi hati.. Namun jika itu terjadi, itu adalah ujian dan tantangan yang insyaAlloh akan abi lalui tanpa harus membuatmu terluka ataupun mengotori hati abi. 
Ummi ingat tentang ayat زين للناس حب الشهواة?"

Saya, "iya. Why?"

Suami, " ummi faham kan artinya?"

Saya, "insyaAlloh."

Suami, "lalu?"

Saya, "oke oke oke...ummi faham sekarang."

Suami, "lalu, mari kita terus memperbaiki hubungan sesama kita dan hubungan kita dengan Alloh. Kita didik anak-anak kita dengan sebaik-baik pendidikan. Dan hanya pada Alloh kita meminta untuk mengekalkan kebersamaan kita hingga ke jannah."

Saya, "aamiin yaa Alloh. So, its about choice?"

Suami, "ya. Seperti itu. Seseorang yang memilih beristri satu, bukan berarti dia menolak syari'at apalagi keluar dari syari'at. Seseorang yang beristri dua, tiga atau empat , semoga Alloh merahmati rumah tangga mereka dan memberi mereka sakinah mawaddah warohmah. Janganlah kita membiarkan hati dan lisan kita terkotori dengan mencemooh mereka yang memiliki pilihannya sendiri. Bahkan untuk adil sendiri, biarlah hanya Alloh yang menilai. Marilah kita berlepas diri dengan pilihan setiap orang, jika itu tak menyalahi syari'at.. Marilah kita mencukupkan diri dengan mendo'akan saudara-saudara kita saja, ok!"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hhhh